Terpesona melihat purnama di dinding awan
Pancar merona ke relung-relung dan isi taman
Manis senyumu dalam bayang mega rupawan
Di kaki cakrawala merindumu penuh penantian
Begitu cemburu saat angin membelai rambutmu
Terlebih saat tubuhmu di antara deduanan dirayu-rayu
Menggelegak asmara ini bagai terpanah dewandaru
Lambang meluap jiwa rindu sewindu tanpa bertemu Â
Apalagi saat kau gembira di candai kupu-kupu
Ingin menelusup dari dekat tatap bola matamu
Sayang hanya daun-daun kering menyapaku