Terpesona melihat purnama di dinding awan
Pancar merona ke relung-relung dan isi taman
Manis senyumu dalam bayang mega rupawan
Di kaki cakrawala merindumu penuh penantian
Begitu cemburu saat angin membelai rambutmu
Terlebih saat tubuhmu di antara deduanan dirayu-rayu
Menggelegak asmara ini bagai terpanah dewandaru
Lambang meluap jiwa rindu sewindu tanpa bertemu Â
Apalagi saat kau gembira di candai kupu-kupu
Ingin menelusup dari dekat tatap bola matamu
Sayang hanya daun-daun kering menyapaku
Tetaplah juwita larut di gemericik pancur biru
Makin keki ku pikir embun masih membungkus pagi
Ternyata mentari telah menelanjangi dan mencumbui
Ku terdiam dan pasrah berkabung di pelupuk pelangi
Dengar dendang merdu cinta dari rumpun seruniÂ
*****
Cilacap, 20/09/19.
##Slamet Arsa Wijaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI