Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Sumpah Pemuda dan Fairplay bagi Timnas U-17?

28 Oktober 2024   16:57 Diperbarui: 28 Oktober 2024   17:34 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dilansir oleh berbagai media, usai laga, Nova bicara:

"Saya pun malu dengan yang terjadi di lapangan malam ini, tetapi karena kalau kita kalah kami tidak lolos Piala Asia maka saya harus tahan malu itu dan tidak melakukan pressing. Pastinya terlihat tidak baik dan saya yakin pemain pun merasakan hal yg sama di lapangan."

"Tapi sekali lagi, target kita adalah lolos dan saya bersyukur dan percaya ini semua rencana Tuhan buat saya dan tim," Nova menjelaskan.

Maaf, Nova. Anda sudah mncoreng diri sendiri dan catatan sejarah kelam sepak bola Usia Muda Asia. Karena tidak punya malu. Menjual harga diri bangsa.

Apakah Anda yakin, bila tetap menyerang akan kalah dan tidak lolos? Hanya Anda yang bilang ini rencana Tuhan. Itu cuma rencana Anda yang tidak punya harga diri dan tidak tahu malu.

Tidak sesuai Sumpah Pemuda

Atas perilaku Timnas Indonesia U-17 dan pelatihnya yang ikut mendukung perbuatan tidak fairplay Auatralia, jelas merugikan beberapa tim dari negara lain, yang berharap, persaingan menjadi juara grup dan 5 runner-up terbaik diperoleh dengan adil. Dengan fairplay.

Bahkan, Nova pun melakukan tindakan tidak fairplay, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 di saat Indonesia krisis pendidikan karakter.

Anak-anak Indonesia di bawah usia 20 tahun banyak menghadapi masalah, termasuk Gen Z yang gagal di dunia kerja karena masih sangat bergantung kepada orang tua. Padahal anak muda adalah generasi yang potensial jika dididik dan diarahkan dengan benar.

Karenanya, bila tidak dilakukan intervensi yang benar untuk mendukung anak muda, maka anak muda semakin tidak memiliki daya saing di tengah zaman yang tidak mudah ini.

Perilaku bermain sepak bola dengan tidak fairplay, adalah salah satu contoh pembunuhan karakter generasi muda oleh generasi yang lebih tua. Yang seharusnya dapat mengarahkan dan mendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun