Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Positif dan Negatif Meraih Prestasi Cara Erick Thohir, Indra Sjafri: Kultur Sepak Bola Indonesia SSB

8 September 2024   22:27 Diperbarui: 9 September 2024   06:30 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SSB dasarnya sekolah. Apa yang dipikirkan ketika bicara sekolah. Apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, bagaimana, sekolah itu? Apalagi kalau gaya-gaya-an pakai nama Akademi dan Diklat.

Namun, sejak nama SSB diresmikan, selama 25 tahun, dengan berbagai kelucuannya, meski yang berdarah-darah pendiri/pemilik SSB dan para orang tua murid. Siapa yang selama ini memetik dan mencomot hasilnya "gratisan" malah "bayar"? Padahal SSB tidak pernah dibuat kejelasan tentang fungsi dan kedudukannya.

Lebih memprihatinkan, sebelum Erick Thohir mengajarkan dan mendidik bangsa ini bagamana meraih prestasi secara instan, jauh sebelumnya, di antara waktu seperempat abad itu, sudah banyak bermunculan Erick Thohir-Erick Tohir yang lain di Indonesia.

Punya "modal" atau dekat dengan orang/pihak "berpengaruh/pejabat/pemodal", maka mendirikan wadah SSB/Akademi/Diklat, tetapi merekrut siswa dengan instan. Comot sana-sini, siswa yang sudah dibina SSB lain, yang diimingi orang tua dan siswanya. Sehingga, di Indonesia pun lahir candaan: "anak seribu bendera". Karena ambisi orang tua yang bergayung sambut dengan pembina instan, maka siswa sangat mudah loncat ke wadah SSB di sana dan di sini. Demi prestasi. Lebih hebatnya lagi, semua ada iming-iming menuju ke pemain Timnas. He he.

Di sisi lain, selama ini, siapa pemetik yang suka memanen hasil tanaman SSB, tapi tidak menanam? Jawabnya:

Siapa lagi kalau bukan Klub dan PSSI. Programnya SELEKSI TERBUKA. Ha ha ha (saya selalu tertawa). Lihatlah, Timnas terkini yang diasuh oleh Nova Arianto, Indra Sjafri, dan Shin Tae-yong, siapa tulang punggung pemainnya? Jawabnya JEBOLAN SSB.

Indra Sjafri rasakan peran SSB

Bahkan, Indra Sjafri sendiri dalam obrolan santai via WA dengan saya, Minggu (1/9/2024) menyebut bahwa:

"Kultur sepak bola Indonesia adalah SSB. Brasil kultur sepak bola jalanan."

"Saya merasakan sendiri SSB sangat berperan." Ujar Indra Sjafri.

Adakah Erick Thohir tergerak hati, berpikir bahwa yang instan itu tidak akan pernah abadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun