Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Di Balik Insentif untuk KPU?

20 Agustus 2024   13:08 Diperbarui: 20 Agustus 2024   13:08 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu berbahayanya Anies bagi rezim Jokowi, penerusnya pun melanjutkan estafet demi sekadar saling menguntungkan demi mereka sendiri.

Lihatlah, begitu vitalnya Jakarta, setelah Anies dijegal, demi Ridwan tidak melawan kotak kosong, calon independen Dharma-Kun, pun diloloskan KPU DKI. Siapa Dharma-Kun dan apa fungsinya bagi Pilkada DKI? Arahnya sangat jelas, seperti arah Jokowi bagi-bagi Tukin ke Bawaslu dan Insentif ke KPU.

Netizen pun bertanya, berapa yang diterima KPU DKI dan Dharma-Kun demi skenario busuk Pilkada ini?

Setelah MK loloskan Cawapes, ada Tukin, Bansos, kini Insentif, lalu KPU DKI loloskan calon independen, kira-kira program apalagi untuk mengamankan posisi mereka sebelum Jokowi lengser?

Ingat-ingat, rakyat yang katanya 58 persen pun kini sudah ada yang "muak" dan "meyesal" dengan "sandiwara murahan" yang menghalalkan dan menjarah uang rakyat demi melanggengkan dinasti dan oligarki mereka demi jabatan dan kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun