"Akhirnya coach Shin sampaikan saat kita mau bicara, udah jangan banyak bicara, biarin dia main aja. Kalau kita banyak bicara dia nanti enggak bisa mikir, pemain ini biarin saja," tutup Nova.
Atas cerita Nova ini, publik sepak bola nasional, saya yakin ada yang bertanya-tanya, mengapa cerita tentang pemain Timnas yang rendah IQ alias tidak cerdas intelektual (I) baru dibeberkan sekarang? Terlambat sekali, Nova! Itu bukan berita baru!
Publik sudah tahu
Maaf, tidak harus dibeberkan oleh Nova dalam YouTube Arya Sinulingga, publik sepak bola nasional sejatinya sudah tahu kisah pemain Timnas Indonesia yang rendah intelegensi, bahkan jauh sebelum STy datang.
Saya sendiri bahkan berturut-turut sudah mengungkap penemuan STy atas kondisi teknik, intelegensi, personality, dan speed (TIPS) dalam artikel yang bersambung.
Awal STy datang dan menangani Timnas, STy sudah "membaca" fisik (speed/S) pemain Timnas rendah. Pembenahan Awal pun dimulai oleh STy dalam hal speed pemain.
Berikutnya, seiring berjalannya waktu, STy semakin paham bahwa pemain Timnas lemah dalam hal teknik (T), lemah passing dan control.
STy pun akhirnya tahu pemain Timnas rendah intelektual (I), rendah personality (P). Sebab, intelegensi yang rendah signifikan terhadap personality (emosi, kepercayaan diri, mental, mengambil keputusan, dll) yang rendah.
Semua temuan STy tentang pemain Timnas yang rendah TIPS itu sudah saya ulas dilengkapi sebab dan latar belakangnya.
Jadi, kisah pemain Timnas rendah intelegensi alias rendah otak ini bukan cerita baru. Tetapi cerita usang yang baru diungkap Nova, seolah cerita baru.
Sepak bola akar rumput, parah!
Apa sih maksudnya? YouTube Arya Sinulingga baru mengungkap hal yang menurut saya sudah kadaluwarsa, basi. Tetapi tetap tidak menjadi perhatian untuk dibenahi?