Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Pribadi yang Memudahkan

16 Juli 2024   09:24 Diperbarui: 16 Juli 2024   09:30 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi Supartono JW

Di luar kehidupan kaum elite di negeri ini, yang bersembunyi di balik partai politik, selalu berebut kursi jabatan, kedudukan, kekuasaan, yang ujungnya hanya demi mudahnya meraup harta benda dan uang rakyat untuk dirinya, keluarganya, partainya, pemodalnya (cukongnya), sikap mempersulit orang lain pun, kini dalam kehidupan nyata (rakyat jelata) semakin ikutan mendarah daging.

Bukan bergerak ke arah perbaikan, kesembuhan, tetapi malah bertambah parah dan menyesakkan pikiran dan hati.

Lihatlah bagaimana kehidupan sosial sebagian masyarakat kita? Di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll. Siapa orang-orang yang dipandang ekonominya (harta, benda, uang) berkecukupan, tetapi tidak pernah tergerak pikiran dan hatinya ikut membantu memudahkan "perkara" di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll.

Bahkan pada "hal yang wajib" seperti iuran dan lainya, sebab menjadi bagian dari anggota lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll, orang-orang yang miskin pikiran dan hati pun tetap mepersulit perkara di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll yang seharusnya terbantu oleh anggotanya sendiri.

Pada akhirnya, khususnya bagi Umat Muslim, saya kutip sesuai
(HR. Muslim).

"Barang siapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya"

Semoga, saya menjadi pribadi, bagian golongan orang-orang yang senantiasa berbuat cerdas, benar, dan baik dengan memudahkan "perkara" (urusan/masalah) orang lain, serta amanah, akan mendatangkan kemaslahatan umat dan bagi diri sendiri di dunia dan akhirat.

Tidak menjadi golongan orang-orang yang licik, tidak amanah, dan gemar mempersulit perkara orang lain di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun