Di luar kehidupan kaum elite di negeri ini, yang bersembunyi di balik partai politik, selalu berebut kursi jabatan, kedudukan, kekuasaan, yang ujungnya hanya demi mudahnya meraup harta benda dan uang rakyat untuk dirinya, keluarganya, partainya, pemodalnya (cukongnya), sikap mempersulit orang lain pun, kini dalam kehidupan nyata (rakyat jelata) semakin ikutan mendarah daging.
Bukan bergerak ke arah perbaikan, kesembuhan, tetapi malah bertambah parah dan menyesakkan pikiran dan hati.
Lihatlah bagaimana kehidupan sosial sebagian masyarakat kita? Di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll. Siapa orang-orang yang dipandang ekonominya (harta, benda, uang) berkecukupan, tetapi tidak pernah tergerak pikiran dan hatinya ikut membantu memudahkan "perkara" di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll.
Bahkan pada "hal yang wajib" seperti iuran dan lainya, sebab menjadi bagian dari anggota lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll, orang-orang yang miskin pikiran dan hati pun tetap mepersulit perkara di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll yang seharusnya terbantu oleh anggotanya sendiri.
Pada akhirnya, khususnya bagi Umat Muslim, saya kutip sesuai
(HR. Muslim).
"Barang siapa yang membantu menghilangkan satu kesedihan (kesusahan) dari sebagian banyak kesusahan orang mukmin ketika di dunia maka Allah akan menghilangkan satu kesusahan (kesedihan) dari sekian banyak kesusahan dirinya pada hari kiamat kelak. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan (membantu) kepada orang yang kesusahan, niscaya Allah akan membantu memudahkan urusannya didunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang menutup aib orang muslim , niscaya Allah akan menutup aibnya dunia dan akhirat. Sesungguhnya Allah akan selalu menolong seorang hamba selama dia gemar menolong saudaranya"
Semoga, saya menjadi pribadi, bagian golongan orang-orang yang senantiasa berbuat cerdas, benar, dan baik dengan memudahkan "perkara" (urusan/masalah) orang lain, serta amanah, akan mendatangkan kemaslahatan umat dan bagi diri sendiri di dunia dan akhirat.
Tidak menjadi golongan orang-orang yang licik, tidak amanah, dan gemar mempersulit perkara orang lain di lingkungan masyarakat, di perkumpulan, instansi, institusi, di grup sosial, di grup kelompok, di grup kekeluargaan, dll. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H