Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Stop Sok Tahu, Jangan Jatuh Tiga Kali, Ada Peluang Menang Atas Guinea

8 Mei 2024   14:27 Diperbarui: 8 Mei 2024   14:52 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Koranpadang.com

Meski akan ada tambahan pemain untuk menambal posisi pemain yang absen, rasa-rasanya akan berat bagi Garuda Muda dapat tampil solid.

Kendati sepak bola dapat dianalisis secara matematis, namun kisah di atas lapangan, sering tidak sama dengan kondisi hitung-hitungan secara matematis.

Jadi, atas kondisi sebagian pemain yang masih "on fire", plus strategi dan taktik jitu STy, mungkin akan membuat Garuda Muda terhenti jatuh di lubang yang sama, alias kalah yang ketiga kali dalam upaya meraih tiket Olimpiade Paris 2024.

Pun dengan syarat, tidak ada lagi pemain yang egois dan individualis, tampil show off,  star syndrome, dan overconfidence. Sepak bola adalah permainan tim, 11 orang, bukan permainan individu.

Abaikan ranking FIFA terbaru per 4 April 2024 Guinea di peringkat 76. Meski Guinea yang berjuluk Syli, unggul 58 peringkat dari Indonesia yang menduduki posisi 134 dunia, bukan halangan. Sebab, Yordania (71), Austalia (24), dan Korea Selatan (23) pun sudah mampu dikalahkan.

Tetap membumi, rendah hati, maka tidak akan "seperti keledai, jatuh di lubang yang sama sampai tiga kali", sebab show off,  star syndrome,  overconfidence. Tidak mengambil hikmah dan tidak belajar dari kesalahan yang sama. Tidak instrospeksi diri. Maka, tiket Olimpiade Paris 2024, tergenggam. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun