Sikap percaya diri memang wajib terus tertanam dan dirawat, tetapi tidak boleh sampai berwujud takabur. Saat, menang atas Australia, Yordania, dan Korea Selatan, semua pemain yang dianggap terbaik di skuat Garuda, tidak ada yang berhalangan.Â
Tetapi, saat bentrok dengan Uzbekistan, ada 4 kelemahan yang melekat di Garuda Muda.
(1) Salah satu penggawa Garuda yang tidak tergantikan, yaitu Struick, nyatanya harus menepi karena kartu kuning.Â
(2) Sepanjang laga fase grup hingga menyingkirkan Korea Selatan, sektor kanan permainan Garuda Muda, terus bermasalah. Bertahan dan menyerang tidak sekuat dan secerdas sektor kiri.Â
(3) Gol serangan balik lawan juga sudah dua kali terulang. Saat meladeni Yordania, serangan balik lawan di sektor pertahanan kanan Garuda menghasilkan gol bunuh diri.Â
Begitu pun serangan balik Korea Selatan di sektor kanan pertahanan Indonesia, berbuah gol penyeimbang 2-2 bagi Korea Selatan.
(4) Persoalan kecerdasan intelgensi dan personality pemain yang terus ditunjukan dengan melakukan pelanggaran berbuah peringatan, kartu kuning, dan kartu merah, yang tidak perlu, terus terjadi. Lalu, bermain dengan egois dan individualis. Semua itu adalah buah masih adanya pemain yang belum cerdas intelgensi dan personality.
Kesimpulanya, secara realistis, pasukan Garuda Muda, saat nanti meladeni Uzbekistan U-23 di semifinal Piala Asia U-23 2024 yang akan dihelat di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin 29 April 2024, pukul 21.00 WIB, masih lekat dengan kelemahan bawaan, yaitu nomor (2), (3), dan (4).
Bila 4 (empat) kelemahan tersebut, mampu ditangani oleh STy, tidak kalah oleh euforia, sikap takabur, dan over percaya diri pasukannya, lalu sadar diri atas kenyataan dan realitas yang ada, cara terdepan menembus Olimpiade Paris versus Uzbekistan pun dapat sirna.
Harus realistis, absennya Rafael Struick akan sangat berpengaruh pada kekuatan Timnas Indonesia U-23. Siapa pemain pengganti yang standarnya selevel Struick?Â
Sektor kanan permainan Garuda, STy pun belum menemukan formasi terbaik hingga laga versus Korea Selatan. Gol serangan balik, sudah dua kali tercipta. Pemain egois dan individualis masih ada. Kelemahan intelegensi dan personality masih nempel.