Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Versus Korsel, Mimpi yang Dapat Terwujud, Menang/Kalah Wajar

25 April 2024   15:17 Diperbarui: 25 April 2024   19:59 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Catatan saya, saat Garuda menekuk Yordania sudah ada perubahan yang signifikan dilakukan oleh STy terhadap Witan cs. Kompisisi pemain sudah tepat. Para pemain pun sudah cerdas intelegensi dan personality. Didukung oleh wasit yang adil dalam memimpin laga.

Untuk itu, saya sendiri melihat andai STy memasang komposisi pemain sejak kick off dengan formasi: 3-4-3,
Kiper: Ernando Ari
Belakang: Komang Teguh, Rizky Ridho, Justin Hubner
Tengah: Fajar Fatturahman, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, Pratama Arhan
Depan: Witan Sulaeman, Rafael Struick, Marselino Ferdinan.

Saya melihat, di lini belakang, Muhammad Ferarri saat meladeni Yordania, menjadi titik lemah pertahanan Indonesia, karenanya, mungkin, sebaiknya, Komang Teguh lebih didahulukan.

Bila komposisi pemain tepat. Semua pemain bermain dengan cerdas TIPS. Terutama nampak cerdas intelegensi dan personality. Tidak egois. Tidak individualistis. Wasit pun memimpin dengan adil. Maka, jalannya laga tentu akan menjadi tontonan sepak bola paling menarik di Asia saat ini. Dan dipandang publik dunia. Terlepas Korea Selatan atau pun Indonesia yang akan memenangi pertandingan.

Namun, bila STy mau membawa Garuda Muda menang, maka tidak boleh ada pemain yang membuat kesalahan tidak perlu, yang mengakibatkan mudahnya lawan membuat gol. Kita sering melihat Indonesia kemasukan gol yang tidak perlu, akibat kesalahan bukan hanya kiper, pemain belakang, atau pemain tengah. Tetapi akibat bola lepas dari pemain depan, kemudian lawan melakukan serangan balik yang langsung berujung gol.

Beban STy

Catatan saya terakhir, pertandingan melawan Korea Selatan, pasti menjadi beban tersendiri bagi STy. Pasalnya, untuk pertama kalinya STy mengasuh tim negara lain, bertemu dengan negaranya.

STy yang kini berusia 53 tahun, sudah menukangi Korea Selatan U-20, U-23, dan senior. Serta sudah bermain untuk tim nasional Korea Selatan.

Meski begitu, STy menegaskan akan bersikap profesional demi membawa Timnas Indonesia U-23 melaju ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

"Ini menjadi pengalaman pertama saya melawan Korea Selatan."

"Tentu saja ini akan sulit bagi saya," kata STy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun