Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

1445 H (25) Mencintai dan Rasa Memiliki yang Fakta dan Drama

4 April 2024   10:55 Diperbarui: 4 April 2024   12:00 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sense of belonging merupakan sebuah perasaan yang terkait dengan rasa memiliki yang ada dalam diri seseorang. Perasaan memiliki ini mengacu pada perasaan dikenali, diterima, aman, nyaman, diperhatikan, dan juga didukung oleh orang lain atau suatu kelompok.

Menjadi satu di antara beberapa pondasi utama yang membentuk identitas diri seseorang dan juga mendorong seseorang untuk dapat termotivasi, agar dapat berpartisipasi dalam suatu kelompok tertentu.

Sense of belonging adalah kunci untuk mencapai tujuan institusi, instansi, dan berbagai kegiatan masyarakat di segala bidang, karena membentuk:

(1) Perilaku yang positif.

(2) Etos yang benar dan baik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) etos adalah pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial. Kata Etos berasal dari bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu (Tasmara, 2002).

(3) Citra dan loyalitas.
Arti citra adalah rupa, gambar, gambaran; gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk; kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frasa, atau kalimat; atau data atau informasi.

Makna loyalitas adalah kepatuhan atau kesetiaan. Menurut Kamus Merriam Webster, loyalitas adalah kualitas, keadaan, atau contoh dari kesetiaan.

(4) Kebahagiaan dan kesejahteraan.

(5) Mengurangi berbagai risiko terkena gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan sosial, keputusasaan, kecemasan, depresi, hingga kesepian, dll.

Dari semua penjelasan yang saya urai, dalam bulan penuh berkah dan ampunan, inilah momentum bagi saya, kita, agar menjadi golongan manusia yang senantiasa mencintai dan merasa memiliki wali Allah dengan benar dan baik dalam hubungan habluminallah.

Dan menjadi golongan manusia yang mencintai dan merasa memiliki dalam habluminannas di segala perkara kehidupan dunia, yang bukan drama. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun