Saleh memiliki dua arti. Pertama, taat dan bersungguh-sungguh menjalankan ibadah. Kedua, suci dan beriman.
Selanjutnya, makna baik di antaranya: elok, patut, teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya), mujur, beruntung (tentang nasib), menguntungkan (tentang kedudukan dan sebagainnya), berguna, tidak jahat (tentang kelakuan, budi pekerti, Â jujur, hati berbudi baik.
Dengan demikian, orang-orang yang saleh, sudah tentu terkategori orang baik, karena melakukan segala sesuatu berdasarkan kebenaran: taat dan bersungguh-sungguh menjalankan ibadah, suci dan beriman. Tetapi orang baik, belum tentu saleh. Kebaikannya karena "serigala berbulu domba" atau "musang berbulu ayam".
Momentum
Atas kejadian yang kini sedang menimpa rakyat Indonesia karena perbuatan "serigala berbulu domba" atau "musang berbulu ayam", sesuai ajaran para Ulama yang disiarkan juga di berbagai media, Umat Muslim khususnya, dapat berdoa hari ke-16 Ramadhan, sebagai berikut:
"Ya Allah, anugrahilah kepadaku di bulan ini agar supaya bisa bergaul dengan orang-orang baik, dan jauhkanlah aku dari bergaul dengan orang-orang jahat. Berilah aku perlindungan di bulan ini dengan rahmat-Mu sampai ke alam Akhirat. Demi keesaan-Mu wahai Tuhan semesta Alam"
Doa ini tidak hanya meminta agar bisa bergaul dengan orang-orang baik, tetapi juga memohon agar dijauhkan dari orang-orang jahat serta mendapatkan perlindungan dan rahmat dari Allah SWT.
Dalam bergaul, benar-benar dianalisis positif dan negatifnya. Bahkan beberapa pihak dan orang cerdik pandai bahkan ada yang mengingatkan, bila kita bergaul dengan orang-orang yang berkecimpung dalam dunia politik atau menggeluti politik praktis, yaitu segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Negara dalam pemerintahan serta kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan umum yang dilaksanakan di lapangan atau kehidupan bernegara, kita akan terjerumus pada perbuatan dan budaya tipu-tipu.
Menjadi orang baik yang hanya kedok. Berlindung di balik amanah, tetapi sejarah terus mencatat, mereka selalu tidak dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak beretika dan tidak bermoral, karena berbagai tuntutan, pengembalian modal/hutang, dan hutang budi.
Karenanya, inilah momentum kita untuk bergaul bergaul dengan orang-orang saleh yang sebenarnya. Sebab, dari berbagai pengalaman dan literasi, bergaul dengan orang saleh yang sebenarnya, beberapa keuntungannya adalah:
(1) Dapat menenangkan hati, karena hati mereka dapat mempengaruhi suasana hati kita yang sering mudah gelisah, resah, cemas, dll, sehingga hati kita dapat lebih tentram dan damai.
(2) Dapat menjadi teladan yang benar dan baik, sebab mereka
menjalankan kehidupan sesuai dengan ajaran agama, nilai-nilai etika, dan moral yang tinggi.