Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saat Manusia "Dekat" dengan Sastra

26 Desember 2023   09:28 Diperbarui: 26 Desember 2023   09:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karenanya, tampilan tiga Capres dan tiga Cawapres, dapat mencerminkan hasil pendidikan Indonesia, sekaligus pendidikan pribadi mereka selama di bangku sekolah/kuliah/kehidupan/pekerjaan nyatanya.

Ada yang sudah nampak bekal keterampilan berbahasa dan sastranya, ada yang jauh dari ekspetasi, bahkan memprihatinkan.

Fungsi sastra

Mari kembali memahami sastra. Sastra adalah kata serapan dari bahasa Sansekerta yaitu shaastra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman". Shaastra berasal dari kata dasar  shaas- yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau instruksi, dan tra yang berarti alat atau sarana. Singkatnya, sastra adalah alat atau sarana mengarahkan, mengajar, dan memberi petunjuk atau instruksi. Wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.

Oleh karena itu, bagi kehidupan manusia, sastra memiliki fungsi
1). Rekreatif, yaitu untuk memberikan kesenangan atau hiburan bagi pembaca/penonton/apresiatornya.
2). Estetis, sastra mampu memberikan keindahan bagi pembaca/penonton/apresiatornya.
3). Moralitas, sastra juga memberikan pengetahuan terhadap pembaca/penonton/apresiatornya tentang moral benar atau salah,  baik atau pun buruk.
4). Didaktif, sastra dapat mengarahkan atau mendidik pembaca/penonton/apresiatornya dari nilai yang terkandung di dalamnya.
5). Religius, sastra menghadirkan karya yang di dalamnya mengandung unsur ajaran agama yang nantinya bisa diteladani oleh pembaca/penonton/apresiatornya.

Selain itu, fungsi sastra menurut Horace (seorang penyair Amerika), adalah dulce et utile yang berarti menyenangkan dan berguna. Menyenangkan dalam arti tidak membosankan, dan berguna dalam artian tidak membuang-buang waktu atau bukan sekadar perbuatan iseng.

Diri kita

Dari pemahaman sastra, yang mungkin tidak tuntas kita pelajari di bangku sekolah/kuliah, pun jarang kita dekat di dunia nyata, apakah selama ini saya sudah termasuk orang yang "dekat" dengan sastra?

Bila sudah dekat dengan sastra apakah karena sastra, saya sudah menjadi orang yang rekreatif, estetis, moralis, didaktif, dan religius karena sastra? Sehingga mampu dan selalu berusaha untuk berbuat dengan kecerdasan intelektual dan emosional baik untuk diri sendiri dan kepada orang lain/pihak lain?

Atau sebaliknya, karena sastra, saya menjadi orang yang tidak rekreatif, tidak estetis, tidak moralis, tidak didaktif, dan tidak religius. Menjadi orang yang licik karena lemah kecerdasan intelektual dan emosional?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun