Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Tidak Jujur, Berbohong, Menjadi Tabiat

7 November 2023   08:03 Diperbarui: 7 November 2023   08:46 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa tidak jujur, berbohong, tidak punya etika, jahat?

Perbuatan tidak jujur disebabkan oleh beberapa hal, seperti kebiasaan, kerakusan, permusuhan, sakit hati, merasa tidak dihargai, dilecehkan, dihina, tidak tahu diri, tidak tahu berterima kasih, tidak tahu etika, cemburu, dan lainnya.

Didukung oleh pengaruh lingkungan, kebodohan, yaitu tidak cerdas intelektual, tidak cerdas personality, miskin pikiran, miskin hati. Atau cerdas intelektual, cerdas personality, kaya pikiran. Tetapi miskin hati dan lemahnya diri dalam pengendalian agama. Sehingga menjadi licik dan jahat. Karena kerakusan, ambisi, dan dendam karena merasa diabaikan atau tidak dihargai.

Manusia-manusia yang demikian, mudah terdorong untuk melakukan ketidakjujuran, berbohong, tidak tahu malu, tidak peduli dengan etika dan norma, demi mendapatkan apa yang diinginkannya. Di dalamnya tidak terhindarkan akan hadir dengan sendirinya, orkestra fitnah dan pertikaian.

Manusia-manusia yang demikian, tidak peduli bahwa perbuatannya merugikan diri sendiri, keluarga, saudara, teman, dan sahabatnya. Semua ikut kecipratan atas jerih dari perbuatan tidak jujur, berbohong, dan kejahatannya.

Orang-orang yang menghalalkan perbuatan tidak jujur, berbohong, jahat, licik, sejatinya adalah manusia-manusia yang hanya membuang waktu dan menyia-nyiakan usaha yang benar dan baik.

Akibat dari tidak jujur, berbohong, dan jahat, akan menutupi ketidakjujuran, kebohongan, dan kejahatan dengan ketidakjujuran, kebohongan, dan kejahatan lainnya, berikutnya.

Tidak peduli bahwa hal itu buruk. Tidak peduli akan dijauhi dan membuat orang malas sampai takut, curiga, tidak dapat dipercaya lagi, terbuka kedok keimanannya, dan lainnya.

Dikutip dari buku Life's Greatest Lessons: 20 Pelajaran Hidup yang Berharga oleh Hal Urban, jika tindakan berbohong sudah melekat dalam diri, ketidakjujuran dapat menjadi cara hidup sesat bagi seorang pembohong.

Yah, bila saya, kita, adalah bagian dari orang-orang yang sudah terindikasi menjadi orang yang tidak jujur, pembohong, dan itu jahat, maka saya, kita sudah menjadi golongan manusia yang cara hidupnya sesat. Tentu tidak akan dilimpahi keberkahan. Kesuksesannya hanya semu, hasil dari perbuatan tidak jujur, berbohong. Perbuatan yang jahat.

Menghindari tidak jujur, berbohong dan jahat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun