jujur, berbohong.
Keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, tabiatnya tentu akan saling mudah membaca dan dibaca. Sehebat apa pun, bagian dari keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, saat menyembunyikan sesuatu, bersandiwara tentang sesuatu, ketika menunjukkan sesuatu sikap atau perbuatan yang tidak biasa, tidak wajar, tidak normal, maka disitulah kita akan saling mendapati sedang terjadi sesuatu pada bagian dari keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, hal yang ada di balik sikap dan perbuatannya yang tidak biasa, tidak wajar, tidak normal. Yaitu tidak(Supartono JW.07112023)
Keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, tabiatnya tentu akan saling mudah membaca dan dibaca. Sehebat apa pun, bagian dari keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, saat menyembunyikan sesuatu, bersandiwara tentang sesuatu, ketika menunjukkan sesuatu sikap atau perbuatan yang tidak biasa, tidak wajar, tidak normal, maka disitulah kita akan saling mendapati sedang terjadi sesuatu pada bagian dari keluarga, saudara, teman, sahabat, yang saling dekat dengan kita, hal yang ada di balik sikap dan perbuatannya yang tidak biasa, tidak wajar, tidak normal. Yaitu tidak jujur, berbohong.
Salah satu sikap dan perbuatan itu adalah saat melakukan hal yang tidak jujur. Harus kita pahami berulang kali, bahwa, perbuatan dan sikap tidak jujur, termasuk dalam perilaku tercela. Ketidakjujuran disebut juga dengan kebohongan. Mengapa?
Ketidakjujuran dapat didefinisikan sebagai ketidaksesuaian antara suatu keadaan, baik perkataan atau perbuatan, dengan kenyataan. Lebih berbagaya dan sangat membahayakan, ketidakjujuran dapat menjadi sumber dari berbagai kejahatan.
Lihat, para elite, bahkan pemimpin di negeri ini. Apa yang sekarang sedang mereka perbuat? Ada yang selama ini dipuji dan dipuja, ternyata sikap dan perbuatan yang kasat mata, sama sekali tidak mencerminkan kepribadian dan karakternya.
Maling teriak maling. Malah bilang, di negeri ini sedang terjadi banyak drama dan sinetron. Sikap dan perbuatan yang tak kasat mata, membikin gaduh seantero negeri. Tetapi mudah dicerna dan dibaca arah dan maksudnya.Â
Adalah bagian dari perbuatan dan sikap tidak jujur. Sikap berbohong. Ujungnya ada kelanjutan tindakan jahat yang disinyalir memang terstruktur dan terprogram. Bilang banyak drama dan sinetron, nyatanya, bisa jadi, dirinya adalah penulis skenario, sutradara, sekaligus aktornya.
Bagaimana rakyat tidak meneladani perbuatan dan sikap tidak jujur, berbohong, dan berbuat jahat? Bila yang seharusnya memberikan contoh dan teladan, malah menjadi bagian manusia yang tidak jujur, pembohong, jahat, lupa kacang sama kulitnya, mengkhianati, tidak tahu diri, tidak tahu berterima kasih, tidak sadar asal-usulnya, tidak punya etika, jauh dari sikap kesatria dan rendah hati.
Menghalalkan cara di balik kata-kata politik. Sesama rakyat adalah saudara, keluarga. Berseteru dan berseberangan saat proses. Tetapi bersatu kembali usai proses. Kata-kata itu, hanyalah bagian dari upaya cuci tangan dan pembenaran sepihak. Tanpa sadar, cengengesannya, kini sudah membuat berbagai pihak muak.Â
Padahal banyak di antara berbagai pihak itu, adalah pihak-pihak yang tidak menjadi bagian dari kelompok/golongan yang berseteru, memainkan drama dan sinetron. Tetapi dapat menganalisis dan menilai, mana yang pengkhianat, mana yang tidak jujur, berbohong, tidak punya etika, dan jahat.