Salah satu dari 3 siswa SSB Sukmajaya, Â yang saat itu dipinjamkan ke SSB Annisa Pratama, yaitu Rizki Xavier (Ais) setelah LKG U-14 selesai, kembali membela SSB Sukmajaya di kompetisi lain.
Perjalanan Ais ternyata tidak berujung di lapangan sepak bola, tetapi menjadi pemain futsal profesional, serta menjadi andalan Timnas Futsal Indonesia.
Kembali ke Andrika, atas perjalanan proses Andrika ini, kebenarannya dapat dikroscek kepada pemilik SSB Sukmajaya dan ayah Andrika.
Alhamdulilah, dengan tanggungjawab dan  dukungan orangtua yang sangat komunikatif, sampai detik ini, Andrika dan  Ayahnya tidak pernah lupa kacang pada kulitnya.
Andrika yang rendah hati, karier sepak bola berjalan sesuai rel. Pendidikan formal pun lancar dan sukses di SDN Srengseng Sawah 17 Pagi. Lanjut ke MTsn 4 Jakarta. Dan, SMAN 97 Jakarta.
Terkait pendidikan formal itu, pemilik SSB Â Sukmajaya juga tahu, ada sekolah/guru yang kurang dapat bekerjasama dan mendukung Andrika dengan baik dalam hal sepak bola. Semoga saat, nanti Andrika melanjutkan studi di Kampus mana pun, Kampus dan para dosennya akan mendukung penuh kariernya.
Jangan sok tahu
Atas kisah perjalanan Andrika, yang banyak pihak bertanya kebenaran asal-usulnya, maka Liga TopSkor melalui Instagramnya, minimal sudah meluruskan fakta tentang Andrika dan beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 lainnya.
Dalam artikel ini, saya juga menambahkan tentang kisah fakta perjalanan Andrika.
Saya berharap kepada para host dan komentator di telivisi, saat nanti memandu jalannya Timnas Garuda berlaga di Piala Dunia, tidak perlu masuk pada wilayah mengomentari asal-usul pemain, bila tidak tahu fakta dan kebenarannya. Sebab, tentu, akan membuat kecewa wadah-wadah sepak bola akar rumput yang sudah ikut andil mendidik, melatih, dan membina 21 pemain yang masuk tim Garuda, tapi seolah tidak dianggap.
Awak media pun demikian. Jangan menulis profil pemain yang tidak berdasar. Saya juga yakin, PSSI sendiri juga belum tentu paham, dari mana asal-usul 21 pemain yang kini siap membela Timnas Indonesia U-17.