Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Andrika Fathir Rachman, dari SSB Sukmajaya ke Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023

4 November 2023   20:41 Diperbarui: 4 November 2023   21:18 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Instagram LTS dan Ilustrasi Supartono JW


Andrika Fathir Rachman, dari SSB Sukmajaya ke Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023. 

Judul artikel tersebut menegaskan bahwa proses pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola sejak akar rumput yang menempa Andrika, hingga sampai ke gerbong Timnas Indonesia yang akan berlaga dalam Piala Dunia U-17, secara amatir dimulai dari SSB Sukmajaya.

Lalu berproses di Bina Taruna, masih di fase amatir. Selanjutnya ke fase profesional di Borneo FC. Kemudian masuk gerbong Timnas Indonesia, hingga Timnas U-17 untuk Piala Dunia.

Apa yang terjadi dalam perjalanan proses Andrika, tentu sama, dialami oleh 20 pemain Timnas Indonesia lainnya pilihan Bima Sakti. Artinya, 21 pemain yang di pilih masuk skuat Garuda muda, dipetik oleh PSSI yang sejatinya tidak menanam dan tidak merawat, tetapi seolah PSSI telah begitu berjasa kepada 21 pemain ini, yang tinggal memetik dan membuat program TC.

Proses Andrika

Sebelum memasuki usia 13 tahun, Andrika Fathir Rachman yang lahir di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2006. Sudah mencicipi beberapa wadah sepak bola akar rumput di sekitar tempat tinggalnya.

Namun dukungan penuh dari ayahnya, Ari Purba Rachman, TNI- AD (Paspampres) dan Ibunya, Ika Sartika, membuat Andrika dapat menjadi siswa dan bergabung dengan Keluarga Besar SSB Sukmajaya. 

Setelah berproses, mengenyam pendidikan, pelatihan, dan pembinaan di Lapangan 328 Kostrad Cilodong, home base SSB Sukmajaya, pada akhirnya Andrika dapat menjadi bagian dari Tim U-13 SSB Sukmajaya, berkompetisi resmi di Liga TopSkor (LTS) yang sangat ketat. Ada sistem promosi dan degradasi.

Saat sedang melakoni kompetisi ketat LTS U-13, melalui Tim TSG, pemandu bakat LTS, Andrika pun mengharumkan nama dirinya, keluarganya, dan SSB Sukmajaya dengan terpilih menjadi Men Of The Match (MOTM). Dari ganjaran MOTM itulah, talenta Andrika sudah muncul sebagai salah satu pemain yang dapat mengisi skuat Garuda.

Ilustrasi Supartono JW
Ilustrasi Supartono JW
Perlu publik sepak bola nasional ketahui, juga PSSI. Lapangan Universitas Trisakti, Nagrak Cibubur, adalah saksi, dimulainya karier beberapa talenta pemain muda muncul ke Timnas sepak bola Indonesia di kelompok umur, sebab terlibat dan berproses dalam kompetisi ketat LTS.

Saat itu, Lapangan Trisakti ini, juga menjadi ajang pencari bakat yang bertanggungjawab, karena mau mengembangkan karier pemain dengan cara yang legal, menghubungi manajemen SSB. Bukan potong kompas ke orangtua dan siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun