Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola

Wadah Menghargai dan Mengapresiasi Pejuang Sepak Bola Akar Rumput, KSN 2023 Ditiadakan

15 Oktober 2023   20:13 Diperbarui: 15 Oktober 2023   20:19 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum turnamen berlangsung, saya berkesempatan menulis artikel pertama tentang kehadiran Futsal di Indonesia dengan judul Selamat Datang Futsal, dalam tabloid olahraga GO. (2001).

Inspirasi dan keteladanan berikutnya, saat Mei 2010, ProArena juga berinisiatif memberikan penghargaan kepada 10 pendiri dan pembina SSB di Jabodetabek yang dapat mengelola SSB dan bertahan dalam hujan dan panas lebih dari 10 tahun. Saat itu, pendiri dan pemilik SSB Sukmajaya menjadi satu di antara 10 Pendiri dan Pembina SSB yang tahan banting dengan ganjaran penghargaan Youth Soccer Award 2010.

Realistis dan optimis

Ditiadakannya KSN 2023, adalah bentuk dari sikap realistis. KSN bukan ajang untuk sebuah kepentingan. Bukan ajang mencari keuntungan, uang/makan. Tetapi ajang untuk mengapresiasi dan menghargai para pejuang sepak bola akar rumput yang memang pantas dihargai. Karena sejak wadah sepak bola akar rumput digaungkan tahun 1999, hingga saat ini, jangankan PSSI menghargai wadah sepak bola akar rumput, membuat regulasi fungsi dan kedudukan Sekolah Sepak Bola (SSB) di ranah PSSI saja belum pernah.

Malah membiarkan SSB menjamur. Membiarkan nama selain SSB muncul. Ada Diklat, ada Akademi, dan lainnya. Semua pun dibiarkan tanpa arah. Tetapi hasil dari pendidikan, pelatihan, dan pembinaan yang tanpa arah dari PSSI, tinggal dipetik oleh Klub dan Timnas. Bukan saja gratisan. Malah demi masuk Klub saja, siswa/peserta didik malah harus merogoh kocek puluhan juta rupiah.

KSN 2023 ditiadakan karena kuota peserta tidak memenuhi standar teknis dan nonteknis penyelenggaraan KSN yang sudah diprogramkan. Itulah, sikap realistis. Tidak memaksakan diri. Sebab, pondasinya mengapresiasi dan menghargai. Tetap optimis, KSN berikutnya akan dapat digelar. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun