Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional, sosial, dan pengamat sepak bola nasional. Ini Akun ke-4. Akun ke-1 sudah Penjelajah. Tahun 2019 mendapat 3 Kategori: KOMPASIANER TERPOPULER 2019, ARTIKEL HEADLINE TERPOPULER 2019, dan ARTIKEL TERPOPULER RUBRIK TEKNOLOGI 2019

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tebar Ikaga, Sebuah Alternatif Cara Berbakti kepada Almamaternya, untuk Pendidikan di Indonesia

27 September 2023   10:38 Diperbarui: 27 September 2023   19:02 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reuni dengan bertetap muka, adalah salah satu pilihan yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reuni adalah pertemuan kembali (bekas teman sekolah, seperjuangan dan lain sebagainya) setelah berpisah cukup lama.

Reuni sudah menjadi budaya di Indonesia. Sebab salah satu sifat yang melekat pada pikiran dan hati orang Indonesia adalah suka berkumpul. Berkumpul bukan hanya untuk bernostalgia dengan teman lama, seperti teman sekolah, kampus atau lainnya, berkumpul yang kini identik meningkat menjadi reuni, nyatanya ada banyak manfaat yang bisa diambil.

Pertanyaannya, apakah semua hal berkumpul yang kini lebih mendarah daging dengan sebutan reuni, semua membawa kemaslahatan? Membawa manfaat, kegunaan, kebaikan, dan kepentingan? Atau  sebaliknya, reuni justru mendampak pada hal yang mudarat, tidak menguntungkan, merugikan karena mengabaikan maksud dan tujuan reuni yang benar dan baik?

Bila akhir dari kegiatan sebuah reuni mendampak kemaslahatan, maka reuni berhasil. Namun, usia reuni mendampak hal yang mudarat, maka reuni bisa dibilang gagal.
Coba kita simak pertanyaan berikut, yang sejatinya dapat menjawab maksud dan tujuan reuni yang benar dan baik:

(1) Apakah hasil reuni, pesertanya dapat merasakan kembali masa sekolah/kuliah/lainnya?

(2)  Apakah hasil reuni menambah erat silaturahmi?

(3)  Apakah hasil reuni bertambah koneksi pertemanan?

(4)  Apakah hasil reuni bertambah informasi dan jaringan silataturahmi?

(5)  Apakah hasil reuni mampu mengembalikan, mengangkat eksistensi individu?

(6)  Apakah hasil reuni membuat kesan negatif, karena lebih condong menjadi ajang pamer keberhasilan dan kemewahan?

(7)  Apakah hasil reuni membuat bahagia keluarga, teman, guru, dosen, dan lainnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun