Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pintar dan Cerdas Itu, Obat Sakit Sok Tahu

29 Agustus 2023   19:39 Diperbarui: 29 Agustus 2023   19:40 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Masih banyak karakter, sikap, dan perbuatan yang menandakan seseorang itu pintar dan cerdas di jalan yang benar dan baik. Namun, dari 14 indikator tersebut, minimal dapat untuk membuat diri saya, kita, merefleksi diri, apakah sudah termasuk.golongan orang yang pintar dan cerdas dan menjalankan di jalan yang benar dan baik? Atau masih dalam level orang yang sok tahu.

Pasalnya, orang yang sok tahu akan berusaha keras untuk membuat dirinya terlihat pintar dan cerdas di mata orang. Terutama dalam keseharian, kata-kata, sikap, dan perbuatannya akan bertolak belakang dengan 14 indikator.orang yang pintar dan cerdas di jalan yang benar dan baik.

Yah, bila lingkungan dipenuhi orang-orang yang tahu caranya berterima kasih, tahu caranya meminta tolong dan menolong, tahu cara memaafkan dan meminta maaf akan penuh pikiran positif, energi positif, sebab tabiat mereka selalu menjadi gelas kosong, mau terus belajar, mau mendengar, berbesar hati, rendah hati. Pondasinya kepintaran dan kecerdasan yang diaplikasikan secara benar dan baik di kehidupan nyata. Menghasilkan hal yang produktif dari perbuatan kreatif dan inovatif. 

Bukan menjadi manusia sok tahu, sombong, merasa hebat, padahal tidak pintar dan tidak cerdas. Jadi, pintar dan cerdas adalah obat untuk menyembuhkan orang yang sakit sok  tahu.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun