(4) Kata-kata dan sikap perbuatannya selaras, dapat dipegang, dapat dipercaya, dapat dijadikan panutan dan teladan. Sebab tidak berdasarkan opini, tetapi berdasar fakta, data, dan teori.
(5) Percaya diri dan konsisten dalam segala hal, cepat beradaptasi, memiliki kemampuan menempatkan diri dalam berbagai situasiÂ
(6) Menyesuaikan diri dalam komunikasi verbal dan nonverbal sesuai situasi, kondisi, kompetensi lawan bicara atau audien.
(7) Menunjukkan jati dirinya berdasarkan kualifikasi akademis mau pun nonakademis, berdasarkan profesionalisme dan kompetensi sesuai bidangnya untuk kepentingan berbagi.
Bila berbagi informasi dan lainnya, bukan untuk pamer. Tetapi untuk menyebarkan hal yang benar dan baik. Yang maslahat bagi umat manusia. Bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga, kelompok atau golongannya.
(9) Sikap kesehariannya, di tengah masyarakat bak ilmu padi yang makin berisi, makin merunduk, rendah hati.
(10) Tidak menggurui. Tetap merasa masih kurang dan harus terus berbenah diri. Masih menjadi gelas kosong. Masih terus belajar: membaca dan mendengarkan.
(11) Tidak sok tahu sebelum ditanya. Dalam bersosialisasi baru menjawab bila ada yang bertanya. Jauh dari perbuatan ikut campur atau gemar memberi tahu orang lain tanpa ditanya biar dianggap hebat.
(12) Tidak ngeyel, tidak ngotot. Orang yang sok tahu cenderung memilih untuk menyelamatkan atau membela diri sendiri, ia tidak mau terlihat jelek, kurang atau pun salah di mata orang lain. Sementara orang pintar dan cerdas akan memilih untuk mengakui jika ada salah atau informasi yang diberikan belum tentu sepenuhnya benar. Ia juga akan mempertanggung jawabkan kesalahan yang ia perbuat.
(13) Tidak menjatuhkan orang lain. Orang yang sok tahu akan fokus pada upaya penonjolan dirinya di hadapan orang lain, bahkan untuk mendapatkan perhatian, mereka tak segan untuk menjatuhkan orang lain. Sementara orang pintar dan cerdas akan memilih untuk tidak pamer akan kelebihannya dan fokus memperbaiki dirinya dengan membersihkan jiwa serta mengubah perilaku yang kurang berkenan di hati orang lain.
(14) Pandai bersyukur, suka mengawali pembicaraan dengan mohon maaf, kata-kata minta tolong, dan mengakhiri pembicaraan/perbuatan dengan ucapan terima kasih.