Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencintai dan Merawat Almamater

10 Agustus 2023   09:39 Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:12 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Lalu memiliki tanda Surya Sengkala "Sujanmo Mosik Aruming Putro" yang maknanya, Sujanmo: Manusia; Mosik: Rasa ingat, Bergerak, dan Berjuang;
Aruming: Harum bunga; dan Putro: Anak.

Dengan berlambangkan Dewa Ganesha, harapannya, peserta didik SMA Negeri 1 Purbalingga senantiasa menguasai Ilmu pengetahuan demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah berdiri

Usaha pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga bermula pada tahun 1955. Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai merintis jalan untuk berdirinya SMA Negeri 1 Purbalingga. Tetapi, perjuangan yang saat itu sudah berjalan selama dua tahun, belum mendapatkan hasil yang nyata. 

Hanya berupa surat dari Departemen P dan K Pusat yang memuat syarat berdirinya SMA Negeri. 

Karenanya, dengan tekad bulat yang kuat, pada tahun 1958 dibentuk Panitia Pembangunan SMA Negeri 1 Purbalingga yang diketuai oleh Mayor Suparno dan Yasirun.

Bentuk usaha dalam bidang edukatif, SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 1959/1960 menerima murid dengan jurusan A, B, dan C yang menggunakan gedung SD Negeri No. IV Purbalingga pada waktu sore hari. 

Tenaga didiknya adalah pengajar sukarela, yang terdiri dari Guru SMA Negeri 2 Purwokerto dan Guru senior SMP Negeri 1 Purbalingga. 

Pada akhirnya, tepat pada tanggal 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Purbalingga disetujui penegerianya sebagai filial atau kelas jauh SMA Negeri 2 Purwokerto. Sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga, dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1961 oleh Bupati Purbalingga saat itu, Poejadi.

Setelah resmi berdiri, lahirlah visi dan misi. Visinya, mewujudkan warga Indonesia sejati, kuat bereligi, pembelajar, dan berwawasan global.

Sementara misinya adalah
(1) Melaksanakan upaya optimalisasi potensi melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk melaksanakan proses dan tindakan yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun