Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis di berbagai media cetak sejak 1989. Pengamat Pendidikan Nasional dan Humaniora. Pengamat Sepak Bola Nasional. Praktisi Teater.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencintai dan Merawat Almamater

10 Agustus 2023   09:39 Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:12 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW


Nama besar sekolah di antara sebabnya karena kehebatan peserta didiknya. Kini, peserta didik ingin menjadi orang sukses dan hebat karena nama besar sekolahnya.

(Supartono JW.1008023)

Jelang 62 tahun usia Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Purbalingga, Jawa Tengah, 16 Agustus 2023, saya, sebagai alumni angkatan 1987, ternyata butuh waktu sekitar 36 tahun untuk rekan satu angkatan dapat bersatu dalam Grup WhastApp atau yang lebih familiar disebut dengan cara kebaratan sebagai WAG. 

Senin (7/8/2023) akhirnya hadir  WhatsApp Grup (WAG) Alumni Ganesha '87. Padahal, sejak kehadiran WA di dunia ini awal 2009, berikutnya, seiring perkembangan zaman, langsung menjamur WAG-WAG di seluruh penjuru dunia, dengan berbagai jenis dan bentuk komunitasnya, tidak terkecuali, WAG-WAG kelas angkatan '87 yang sudah langsung 'ngacir' hadir mendahului. 

Bila dihitung, satu angkatan 1987 mulai dari kelas 1, 2, dan 3, maka jumlahnya cukup banyak. Bahkan, seorang alumni 1987 rata-rata bisa memiliki 3 WAG alumni, yaitu WAG alumni saat kelas 1, 2, dan 3.

Sebab kondisi itulah, maka WAG 1 angkatan yang mengakomodir alumni sejak kelas 1 sampai kelas 3 baru dibuat pada Senin, 7 Agustus 2023. Butuh waktu 14 tahun sejak kehadiran WA di dunia.

Hadirnya WAG Alumni Ganesha '87, persis hanya 8 hari menuju Hari Ulang Tahun (HUT) SMAN 1 Purbalingga ke-62, semoga menjadi berkah bagi seluruh alumi '87. Menjadi semangat bagi segenap almamater dan keluarga besar SMAN 1 Purbalingga.

Pasalnya, khususnya bagi segenap alumni '87, waktu 36 tahun sejak meninggalkan bangku di SMAN 1 Purbalingga, tentu sudah merengkuh berbagai pencapaian yang dapat dibanggakan, kemudian dapat kembali dirasakan oleh SMAN 1 Purbalingga entah dalam bentuk apa pun sebagai wujud pengabdian, rasa syukur, terima kasih, dan rasa memiliki. Selalu bangga menjadi almamater SMAN 1 Purbalingga tercinta.

Ganesha yang saya cintai

Sejak WAG Alumni Ganesha '87 dilahirkan, saya langsung teringat sejarah SMAN 1 Purbalingga kita ini. Banyak yang menyebutnya sebagai SMANSA. Tetapi yang terus melekat adalah Ganesha. Lalu, seragam sekolah hari Rabu dan Kamis yang sangat melegenda, yaitu Putih-Krem yang hanya milik Ganesha.

Masih lekat dalam ingatan saya, Ganesha dapat berdiri secara resmi berdasarkan Surat Keputusan Menteri P dan K No. 24/SK/B III pada tanggal 12 Oktober 1961.

Lalu memiliki tanda Surya Sengkala "Sujanmo Mosik Aruming Putro" yang maknanya, Sujanmo: Manusia; Mosik: Rasa ingat, Bergerak, dan Berjuang;
Aruming: Harum bunga; dan Putro: Anak.

Dengan berlambangkan Dewa Ganesha, harapannya, peserta didik SMA Negeri 1 Purbalingga senantiasa menguasai Ilmu pengetahuan demi kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejarah berdiri

Usaha pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga bermula pada tahun 1955. Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mulai merintis jalan untuk berdirinya SMA Negeri 1 Purbalingga. Tetapi, perjuangan yang saat itu sudah berjalan selama dua tahun, belum mendapatkan hasil yang nyata. 

Hanya berupa surat dari Departemen P dan K Pusat yang memuat syarat berdirinya SMA Negeri. 

Karenanya, dengan tekad bulat yang kuat, pada tahun 1958 dibentuk Panitia Pembangunan SMA Negeri 1 Purbalingga yang diketuai oleh Mayor Suparno dan Yasirun.

Bentuk usaha dalam bidang edukatif, SMA Negeri 1 Purbalingga Tahun Ajaran 1959/1960 menerima murid dengan jurusan A, B, dan C yang menggunakan gedung SD Negeri No. IV Purbalingga pada waktu sore hari. 

Tenaga didiknya adalah pengajar sukarela, yang terdiri dari Guru SMA Negeri 2 Purwokerto dan Guru senior SMP Negeri 1 Purbalingga. 

Pada akhirnya, tepat pada tanggal 1 Agustus 1961, SMA Negeri 1 Purbalingga disetujui penegerianya sebagai filial atau kelas jauh SMA Negeri 2 Purwokerto. Sebagai bentuk ucapan rasa syukur atas pendirian SMA Negeri 1 Purbalingga, dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 1961 oleh Bupati Purbalingga saat itu, Poejadi.

Setelah resmi berdiri, lahirlah visi dan misi. Visinya, mewujudkan warga Indonesia sejati, kuat bereligi, pembelajar, dan berwawasan global.

Sementara misinya adalah
(1) Melaksanakan upaya optimalisasi potensi melalui pengumpulan, pengolahan, dan analisis data untuk melaksanakan proses dan tindakan yang tepat.

(2) Mengembangkan kinerja yang kreatif, inovatif, dan kompetitif, serta kinerja yang menunjukkan adanya ketersambungan timbal balik antara tujuan, niat, proses dan persyaratan yang dilibatkan.

(3) "Menyusun, menyempurnakan dan melaksanakan kurikulum" yang bertumpu pada potensi dan karakter sekolah dengan adopsi adaptasi dari berbagai sumber termasuk dari sekolah mitra, baik lokal, nasional, maupun internasional.

(4) Menyelenggarakan pembelajaran, pembimbingan, pelatihan pengimbasan dan penggiatan agar warga sekolah:
a. Bangga sebagai warga NKRI sehingga bersikap, berwatak, beraktivitas dan berkonstribusi terhadap NKRI
b. Menyadari keagamaan masing-masing pribadi untuk selalu disempurnakan sehingga dapat mendatangkan rakhmat Tuhan bagi pribadi, bersama-sama, bahkan bagi semesta
c. Nenjadikan "keberagamaan, keberanekaragaman, dan kebudayaan Indonesia" sebagai sumber kearifan, kultur kesejukan dalam hidup dan kehidupan.

d. "Setiap pribadi dengan potensinya" dapat menjadi pembelajar, dan dapat mengembangkan potensinya secara optimal sehingga mencapai prestasi yang maksimal dan global.

Kiprah Ikaga

Menjelang usia 62 tahun, alamamater Ganesha lintas angkatan juga sangat dibanggakan. Pasalnya, kurang lebih 12 tahun yang lalu, sudah terbentuk Ikatan Alumni Ganesha (Ikaga). Artinya, sejak lahirnya media sosial bernama WA pada 2009, hanya berselang 3 tahun, lahir WAG Ikaga.

Sejak lahir, kiprah Ikaga juga mentereng, khususnya dalam hal rasa memiliki dan mencintai Ganesha, sebagai tempat kawah candradimukanya segenap almamater, menempuh pendidikan menengah atas pertama, dan kini menjadi alumni yang dapat dibanggakan.

Khusus untuk HUT ke-62, Ikaga pun sudah mengawali kegiatan Road To HUT SMAN 1 Purbalingga, Ganesha Tilik Bumi, Guru, dan Teman Alumni, Ikaga akan menggelar kegiatan Temu Akbar atau Tebar Alumni SMAN 1 Purbalingga, Kamis, 23 September 2023.

Rangkaian kegiatan awal Tebar Alumni Ganesha itu adalah melakukan penanaman pohon di kawasan Lembah Wuni, Metenggeng Kecamatan Bobotsari, Sabtu (22/07/2023).

Ikaga menyiapkan 30 ribu bibit tanaman, baik tanaman keras maupun buah. Nantinya, tidak hanya di Lembah Wuni saja bibit itu di tanam, namun tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Kegiatan tanam pohon, selaras dengan tema Tebar Alumni, yaitu 'Tilik' atau dalam bahasa Indonesia mengunjungi.
"Mottonya adalah Tilik yang di jabarkan menjadi beberapa, yaitu Tilik Belik, Tilik Si Mbah, dan Tilik Peken".

Saya lansir dari Serayunews.com (22/7/2023), Tebar Almuni Ganesha dalam HUT SMANSA ke-62 diketuai oleh Bronto Sutopo.

Bronto menjelaskan, ada pesan yang dalam pada motto Tilik. Tilik Belik, artinya mengunjungi, merawat, dan menjaga ketersediaan air. Belik sendiri dalam bahasa Jawa adalah genangan atau aliran air yang langsung dari mata air. Air sebagai sumber kehidupan, maka sangat penting untuk terus di jaga.
"Salah satunya dengan melakukan penanaman pohon," ujarnya.

Tilik Si Mbah, artinya mengunjungi para orang tua, termasuk pada mantan guru yang pernah mengajar.
"Tilik si Mbah atau orang tua, termasuk mengunjungi para guru-guru kami," ujarnya.

Peken dalam bahasa Indonesia artinya pasar. Tilik Peken dalam hal ini, implementasinya adalah mengunjungi rekan-rekan alumni atau masyarakat yang bergerak pada sektor UMKM. Sebagai saudara almamater, akan memberikan dukungan terhadap usaha yang mereka jalani.

"Mengunjungi, memberikan dukungan terhadap rekan-rekan kami yang berkiprah di bidang UMKM. Nanti akan ada juga UMKM Fair, menyediakan sekitar 70 tenda untuk para pelaku UMKM. Ini dalam rangka menghidupkan UMKM, sebagai perekonomian masyarakat di Purbalingga," katanya.

Selain Program Tilik, akan ada juga kegiatan pembangunan tandon air. Rencananya akan membangun penampungan air di wilayah Pengadegan.
"Pembangunan tandon air di Pengadegan, akan dilaksanakan pada Agustus," katanya.

Meski HUT ke-62 SMAN 1 Purbalingga jatuh pada 16 Agustus 2023, namun puncak acara Tebar Alumni Ganesha sendiri akan dihelat pada Kamis, 28 September 2023. Acaranya adalah ramah tamah lintas angkatan. Sehingga, bisa tetap terjalin silaturahmi para alumnus SMAN 1 Purbalingga.

"Sebagai manusia, dalam kehidupannya harus menyadari betul bahwasanya sangat membutuhkan jaringan, sosialisasi, dan bersinergi. Jadi bisa menciptakan sinergi positif, menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, dan saling membantu dari alumni untuk alumni," tambah Bronto.

Buktinya, kegiatan penanaman bibit tanaman, sangat di dukung oleh Dinas terkait, salah satunya adalah Dinas Pertanian. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mokodam, yang sangat mengapresiasi, gerakan yang di gagas oleh Ganesha. Sebab, telah sangat perhatian terhadap kelestarian lingkungan. Faktanya, tidak bisa di pungkiri, semakin hari debit mata air yang ada di Purbalingga terus berkurang. Sehingga, rangkaian kegiatan Ikaga, terutama tanam pohon, benar-benar bermanfaat untuk Purbalingga.

Lalu, kira-kira apa yang akan dibuat oleh Ikaga saat Tebar? Perlu dicatat. Kamis, (28/9/2023) ada Ikaga Sharing, donor darah. Jumat, (29/9/2023) Jumat Berkah Ganesha (JBG), ada program.penghijauan. Dan, Minggu (30/9/2023) mulai dari Gowes Merdeka, Ikaga Funs Day, UMKM Fair, Workshop Cartoon, Mini Outbond, Senam, Live Musik, serta Malam Ramah Tamah, di dalamnya ada konser angklung, pameran lukisan dan lelang untuk penggalangan dana. 

Semoga semua kegiatan yang dirancang Ikaga berjalan sesuai rencana dan sukses. HUT ke-62 Ganesha juga berkah dan sukses. Aamiin.

Yah, nama besar sekolah di antara sebabnya karena kehebatan peserta didiknya. Kini, peserta didik ingin menjadi orang sukses dan hebat karena nama besar sekolahnya.

Karenannya, rasa memiliki, rasa terima kasih, rasa syukur, dan rasa lainnya terhadap almamater yang sudah mengantar dan membentuk kita menjadi manusia yang manusia, wajib dijaga dan dirawat sepanjang waktu, selama nafas ini masih ada. Aamiin. 

Manusia yang manusia itu, kaya pikiran dan kaya hati. Berbudi, tahu diri, tahu terima kasih, peduli, punya simpati-empati, dan rendah hati. Cerdas intelektual, sosial, emosional, analisis, kreatif-imajinatif-inovatif, dan Iman (Iseaki).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun