Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, di Mana, Bagaimana, Water Break itu?

12 Juni 2023   09:18 Diperbarui: 12 Juni 2023   09:52 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Menjaga kondisi intelegensi dan personality pemain sepak bola, sebab teknik dan speed yang terkuras oleh permainan dan cuaca, water break adalah solusinya.

(Supartono JW.14052023) 

Minggu, 14 Mei 2023, usai Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah, menjadi pembuka lanjutan Kompetisi Liga Fair Play (LFP) U-14 yang dihelat oleh Indonesia Junior Soccer League (IJSL), yaitu pekan ke-8. Masih dalam suasana Idul Fitri, pun kondisi cuaca panas di Indonesia dan beberapa negara lain belum berubah, menjadikan panitia LFP membuat peraturan yang bijak. Peraturan bijak tersebut adalah tentang regulasi Water Break, yang sebelumnya, dari laga pekan ke-1 hingga pekan ke-7, belum diterapkan.

Menariknya, dengan kebijakan adanya regulasi water break ini, saya mencatat, jalannya kompetisi LFP dari laga pertama hingga laga kedelapan, LFP berjalan dengan sukses. Tidak ada hal negatif. Boleh saya sebut, pekan ke-8, semua laga berjalan manis.

Jalannya laga yang saya sebut manis ini, bisa jadi karena masih dalam suasana Idul Fitri. Atau memang seluruh pelaku dalam LFP ini, sudah benar-benar memahami dan dapat mengaplikasikan praktik fair play dengan benar dan baik.

Atas hasil catatan pekan ke-8 yang manis ini, lalu ada regulasi water break, maka dalam artikel LFP ke-8 ini, saya berkesempatan membahas tentang LFP, yang bukan hanya berguna bagi semua pelaku dalam LFP, namun juga dapat menjadi pelajaran khususnya bagi dunia sepak bola akar rumput.

Pelajaran water break ini dapat menjadi tambahan ilmu dan pengalaman bagi pelaku utama di setiap tim peserta LFP, yaitu:

a. Perwakilan (ujung tombak) yang ada di dalam WA Grup (WAG) LFP

b. Penanggungjawab/Pemilik SSB/Ketua

c. Ofisial (Manajer, Pelatih, Medis, Bagian.Umum, dll)

d. Siswa/pemain

e. Orangtua siswa/pemain

f. Penonton/pendukung SSB di luar Orangtua siswa/pemain.

Pelajaran water break

Sesuai dengan namanya, water break adalah waktu bagi para pemain sepakbola yang sedang bertanding diberi kesempatan istirahat sejenak untuk minum. Istilah water break mulai diperkenalkan oleh FIFA pada ajang Piala Dunia 2014 Brasil. Momennya terjadi saat laga Amerika Serikat melawan Portugal di pertandingan grup G. Itulah momen water break pertama dalam sejarah Piala Dunia.

Wasit asal Argentina, Nestor Pitana, menghentikan pertandingan pada menit ke-39 untuk mempersilahkan para pemain mengonsumsi air sejenak. Diterapkannya aturan water break di Piala Dunia 2014 sendiri bukannya tanpa alasan. FIFA, selaku induk sepak bola dunia tentu punya pedoman dan alasan logis mkenapa harus ada water break dalam pertandingan sepak bola.

Keputusan diberlakukannya water break dalam laga Portugal kontra Amerika Serikat karena kota tempat laga berlangsung, Manaus, memang memiliki iklim yang cukup ekstrim. Selain memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, suhu rata-ratanya juga bisa mencapai 32 derajat celcius. Kondisi ini tentu akan menguras cairan para pemain yang tengah bertanding.

Peraturan Water Break di Piala Dunia Brazil 2014 lalu, sebenarnya juga merupakan permintaan Pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli. Prandelli meminta agar Water Break diberlakukan, mengingat kondisi cuaca panas dan lembab di Brasil. Kondisi ini dikhawatirkan akan menyulitkan para pemain Eropa, yang terbiasa bermain dalam kondisi iklim dingin, sehingga mereka rentan mengalami dehidrasi.

Atas sebab alasan tersebut, Sebelum Piala Dunia 2014 digelar, FIFA pun melakukan penelitian di Turki dengan mengukur temperatur tubuh pemain selama permainan. Sedangkan, untuk hasil penelitiannya diterbitkan dalam jurnal Scandinavian Journal of Medicine & Science in Sports.

Hasilnya, riset dan proposal pengajuan water break oleh pelatih timnas Italia disetujui oleh FIFA, dan diputuskan akan diberlakukan pada Piala Dunia Brasil 2014. Aturannya, bila suhu udara berada di atas 32 derajat celcius, maka wasit diperkenankan untuk memberikan istirahat pada menit 30 dan menit 75, tanpa menghentikan waktu normal, artinya waktu normal terus berjalan.

Fungsi water break

Diberlakukannya water break adalah demi menghindari dehidrasi. Suatu kondisi di mana air yang keluar dari tubuh melebihi air yang masuk. Dehidrasi dapat muncul karena kekurangan cairan atau kehilangan air secara berlebihan. Hilangnya air dari tubuh biasanya dikarenakan keringat berlebih, dan ini yang paling sering menimpa para pemain sepak bola, terlebih ketika bermain di cuaca yang panas.

Harus diperhatikan! Dehidrasi bukan kondisi yang dapat diremehkan, apalagi untuk seorang atlet sepakbola. Terlebih, sepak bola tergolong olahraga berat yang sangat menguras energi.

Untuk dehidrasi ringan saja, pesepak bola bisa mengalami pusing, kram, dan perubahan emosi secara mendadak. Apalagi, jika sang pemain sampai mengalami dehidrasi berat, tentu akan sangat berbahaya, karena bisa membuat pemain muntah dan pingsan.

Kondisi tersebut tentunya akan membuat pemain tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya secara maksimal, karena pemain akan kurang konsentrasi. Selain itu, pergerakan pemain juga akan turut melambat. Oleh sebab itu, pemain membutuhkan tambahan cairan yang masuk ke tubuhnya. Water break menjadi solusi terbaik bagi pemain untuk mengisi cairan yang hilang dari tubuhnya.

Wajib dicatat! Sepak bola adalah olahraga yang memakan waktu lama, sehingga tubuh akan mengeluarkan keringat sebanyak 750-2000 ml per jam. Sementara, untuk olahraga dengan durasi lebih dari 30 menit, dianjurkan untuk mengonsumsi air sebanyak 150-350 ml per 15-20 menit. Bahkan, jumlah konsumsinya harus ditingkatkan menjadi lebih dari 350ml jika kondisi cuaca panas. Dianjurkan untuk mengonsumsi cairan sebanyak 500-600 ml 2-3 jam sebelum pertandingan/latihan.

Jenis minuman untuk water break

Dalam water break, jenis minuman yang disarankan adalah minuman jenis sports drink. Karena minuman jenis ini banyak mengandung elektrolit dan karbohidrat. Elektrolit dalam minuman ini bisa menjadi pengganti elektrolit tubuh yang hilang karena berkeringat, menjaga volume darah tetap stabil, mengefisiensikan pendinginan, dan membantu penyerapan air dan karbohidrat dalam usus.

Karbohidrat dalam minuman ini akan sangat berguna, karena bisa menjadi pasokan energi baru untuk atlet yang energinya sudah terkuras selama pertandingan. Sebelum ada aturan water break, kita biasa melihat pesepak bola akan menggunakan kesempatan meminta meminum. 

Ada yang dilakukan saat menjelang sepak pojok atau saat sedang ada pemain yang mendapat perawatan cedera. Tetapi hal itu, tetap tidak efektif. Biasanya, hanya beberapa pemain saja yang merasakannya, sedangkan pemain lainnya terkadang tidak mendapat kesempatan untuk mengambil air minum. Dengan adanya water break, maka setiap pemain punya kesempatan yang sama untuk mengisi cairan dalam tubuhnya.

Waktu water break?

Diberlakukannya water break hanya dilakukan saat laga digelar pada suhu udara di atas 32 derajat celcius. Di pekan ke-8, suhu di Lapangan Ayo Arena, lebih dari 32 derajat celcius. 

Jadi, tepat diberlakukan water break yang sesuai peraturan dialokasikan waktu tiga menit. Dalam waktu tiga menit itu, selain tujuannya untuk menjaga kebugaran para pemain, para pelatih dapat memanfaatkan untuk  menyampaikan persoalan taktikal permainan tim. Water break pun sangat berguna bagi pemegang hak siar televisi. Pasalnya, waktu tiga dapat  digunakan untuk menambah spot iklan.

Semoga pelajaran water break yang dilakukan  dalam LFP U-14 pada pekan ke-8, menjadi pelajaran penting, tentang apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana tentang water break itu, khususnya bagi semua pelaku sepak bola LFP dan umumnya bagi sepak bola akar rumput Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun