Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, di Mana, Bagaimana, Water Break itu?

12 Juni 2023   09:18 Diperbarui: 12 Juni 2023   09:52 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Supartono JW

Diberlakukannya water break adalah demi menghindari dehidrasi. Suatu kondisi di mana air yang keluar dari tubuh melebihi air yang masuk. Dehidrasi dapat muncul karena kekurangan cairan atau kehilangan air secara berlebihan. Hilangnya air dari tubuh biasanya dikarenakan keringat berlebih, dan ini yang paling sering menimpa para pemain sepak bola, terlebih ketika bermain di cuaca yang panas.

Harus diperhatikan! Dehidrasi bukan kondisi yang dapat diremehkan, apalagi untuk seorang atlet sepakbola. Terlebih, sepak bola tergolong olahraga berat yang sangat menguras energi.

Untuk dehidrasi ringan saja, pesepak bola bisa mengalami pusing, kram, dan perubahan emosi secara mendadak. Apalagi, jika sang pemain sampai mengalami dehidrasi berat, tentu akan sangat berbahaya, karena bisa membuat pemain muntah dan pingsan.

Kondisi tersebut tentunya akan membuat pemain tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya secara maksimal, karena pemain akan kurang konsentrasi. Selain itu, pergerakan pemain juga akan turut melambat. Oleh sebab itu, pemain membutuhkan tambahan cairan yang masuk ke tubuhnya. Water break menjadi solusi terbaik bagi pemain untuk mengisi cairan yang hilang dari tubuhnya.

Wajib dicatat! Sepak bola adalah olahraga yang memakan waktu lama, sehingga tubuh akan mengeluarkan keringat sebanyak 750-2000 ml per jam. Sementara, untuk olahraga dengan durasi lebih dari 30 menit, dianjurkan untuk mengonsumsi air sebanyak 150-350 ml per 15-20 menit. Bahkan, jumlah konsumsinya harus ditingkatkan menjadi lebih dari 350ml jika kondisi cuaca panas. Dianjurkan untuk mengonsumsi cairan sebanyak 500-600 ml 2-3 jam sebelum pertandingan/latihan.

Jenis minuman untuk water break

Dalam water break, jenis minuman yang disarankan adalah minuman jenis sports drink. Karena minuman jenis ini banyak mengandung elektrolit dan karbohidrat. Elektrolit dalam minuman ini bisa menjadi pengganti elektrolit tubuh yang hilang karena berkeringat, menjaga volume darah tetap stabil, mengefisiensikan pendinginan, dan membantu penyerapan air dan karbohidrat dalam usus.

Karbohidrat dalam minuman ini akan sangat berguna, karena bisa menjadi pasokan energi baru untuk atlet yang energinya sudah terkuras selama pertandingan. Sebelum ada aturan water break, kita biasa melihat pesepak bola akan menggunakan kesempatan meminta meminum. 

Ada yang dilakukan saat menjelang sepak pojok atau saat sedang ada pemain yang mendapat perawatan cedera. Tetapi hal itu, tetap tidak efektif. Biasanya, hanya beberapa pemain saja yang merasakannya, sedangkan pemain lainnya terkadang tidak mendapat kesempatan untuk mengambil air minum. Dengan adanya water break, maka setiap pemain punya kesempatan yang sama untuk mengisi cairan dalam tubuhnya.

Waktu water break?

Diberlakukannya water break hanya dilakukan saat laga digelar pada suhu udara di atas 32 derajat celcius. Di pekan ke-8, suhu di Lapangan Ayo Arena, lebih dari 32 derajat celcius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun