Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat pendidikan nasional dan sosial. Konsultan pendidikan independen. Prakitisi dan Narasumber pendidikan. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di berbagai media cetak sejak 1989-2019. Ribuan artikel sudah ditulis. Sejak 2019 rehat menulis di media cetak. Sekadar menjaga kesehatan pikiran dan hati, 2019 lanjut nulis di Kompasiana. Langsung meraih Kompasianer Terpopuler, Artikel Headline Terpopuler, dan Artikel Terpopuler Rubrik Teknologi di Akun Pertama. Ini, Akun ke-Empat.

Bekerjalah dengan benar, bukan sekadar baik

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dalam Sepak Bola Akar Rumput, Pelatih (Guru) dan Orangtua adalah Teladan Fair Play

6 Maret 2023   20:25 Diperbarui: 6 Maret 2023   20:38 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana dengan gelaran pekan ke-5 Liga Fair Play (LFP) IJSL U-14, Minggu (5/3/2023) di Ayo Arena, Sentul City, Bogor.

Ada 3 catatan yang wajib diperhatikan oleh seluruh tim peserta.
1. Masih ada anggota WhatsApp Grup (WAG) yang belum lulus menjadi ujung tombak fair play bagi rombongan timnya.
2. Akibat, si ujung tombak belum lulus, malah ada si ujung tombak ini juga berlaku sebagai pelatih, bukan saja tidak dapat mengendalikan rombongan timnya (orangtua dan pemain), dirinya pun memang tidak lulus untuk menjadi pelatih di sepak bola akar rumput, sebab tetap tidak dapat menunjukkan sikap fair play sampai pekan ke-5.
3. Ujung tombak yang ada di WAG LFP pun gagal mengedukasi para orangtua siswa/pemain, sebab di pekan ke-5, masih ada tindakan tidak cerdas otak dan kepribadian yang ditunjukkan orangtua, seperti berteriak memprovokasi dll.

Agar di pekan ke-6 jalannya laga LFP penuh fair play, memang sebaiknya panitia, mengeluarkan perwakilan tim yang masuk WAG LFP yang belum lulus menjadi ujung tombak fair play bagi timnya.

Berikutnya, panitia juga memberikan peringatan kepada tim yang pelatih dan orangtuanya justru menjadi pemicu sikap tidak fair play, seperti tim wajib mengistirahkan pelatih yang belum paham fair play dan melarang orangtua hadir di LFP bagi tim yang orangtuanya masih hobi mempermalukan diri dan timnya di depan publik/tim lain.

Sebagai kegiatan/program pilot project maka data perilaku semua pihak yang terlibat dalam LFP harus menjadi catatan dan perbaikan untuk setiap pekan berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun