Bagi penggiat sepak bola di Indonesia, adanya klaster sepak bola di Jepang, jangan pernah dianggap sepele. Terlebih, seluruh siswa/pemain yang positif corona tak memiliki gejala dan nampak sehat saja.
Bahayanya, bila ini terjadi di SSB/Akademi/Diklat/Klub sepak bola Indonesia, para siswa/pemain/pelatih/pembina/ofisial yang nampak sehat-sehat saja dan ternyata sebenarnya positif corona, akan sangat berbahaya menularkan virus kepada keluarganya di rumah, kepada saudaranya, kepada masyarakat luas.
Bagi pesepak bola karena imunnya kuat, maka meski positif namun tanpa gejala, namun bila akhirnya menyebarkan virus corona ke keluarga misalnya, yang imunitasya berbeda misalnya ke ayah dan ibunya atau adik kecilnya dll, tentu akan berdampak menjadi klaster-kalster baru yang sulit diputus mata rantai penyebarannya.
Untuk itu, klaster corona tim sepak bola di Jepang, benar-benar wajib menjadi perhatian oleh seluruh penggiat sepak bola akar rumput dan klub di Indonesia.
Sekali lagi, seluruh yang positif corona, karena sebagai pemain sepak bola, semua yang terjangkit di Jepang, tanpa ada gejala, dan nampak sehat-sehat saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H