Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Niat berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mana Lebih Sulit, Bertopeng Menjadi Orang Lain, atau Menjadi Diri Sendiri?

10 Agustus 2020   13:11 Diperbarui: 10 Agustus 2020   13:33 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Supartono JW

Tapi sebaliknya, banyak rakyat biasa dikalangan menengah, yang gaya hidupnya malah dipaksakan agar dipandang. Kelompok inilah yang kebanyakan menjadi bermental Orang Kaya Baru (OKB) di negeri ini. Begitupun rakyat miskin, sebab selama hidupnya penuh derita, ada yang langsung tak dapat mengontrol emosi dengan ikutan memaksakan diri seperti golongan masyarakat menengah. Intinya, mereka jadi tidak memerankan sebagai dirinya sendiri.

Apakah pendidikan dan kecerdasan berpengaruh dalam masalah semua lapisan masyarakat dari elite partai.sampai rakyat biasa? Jelas sangat signifikan pengaruhnya.

Deskripsi simpelnya dapat saya sebut, ada kelompok masyarakat yang sekarang bertanya,
1. Hari ini masih bisa makan atau tidak?
2. Hari ini mau makan di mana?
3. Hari ini makan apa dan siapa?

Kelompok 1, adalah masyarakat yang masih banyak belum mengenyam pendidikan, miskin, menderita. Kelompok 2, adalah masyarakat yang sudah mengenyam pendidikan, mapan, sudah mulai banyak yang miskin hati. Dan, kelompok 3, masyarakat yang berpendidikan dan memanfaatkannya untuk kepentingan diri dan kelompoknya, miskin hati dan pikiranngya malah lebih banyak untuk "akting" dan "makan orang lain".

Kesimpulannya, semisal para pemimpin daerah, elite partai di parlemen dan pemerintahan, tidak akan memiliki beban dan tanggungjawab kepada partai yang mengusungnya, yakin, pasti mereka akan menjalankan fungsi dan tugasnya dengan menjadi diri sendiri dan amanah untuk rakyat tanpa beban dan tuntutan di belakang layar yang rakyat tidak ketahui.

Bagi masyarakat umum, mengapa banyak yang berupaya untuk menjadi orang lain? Bukan menjadi diri sendiri? Demi dipandang, demi pengakuan, gengsi, meski harus memaksakan dan menyiksa diri. Inilah potret negara berkembang bernama Indonesia, yang tingkat pendidikannya juga masih terus tertinggal, tapi rakyat dan pemimpinnya ada yang terpaksa bertopeng atau berebut memakai topeng. Bukan menjadi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun