Jadi, politik balas budi, politik mengabdi, politik bagi-bagi kursi, faktanya masih lebih utama dibandingkan menjalankan amanah membikin rakyat Indonesia adil makmur sejahtera.
Meski begitu, dalam keadaan terpuruk, terdzolimi, dan sering ditakut-takuti bila sampai protes, demonstrasi, mengucap ujaran kebencian, melanggar UU IT dll. oleh para pemimpin negeri sendiri, rakyat tetap dalam sikap kaya hati, meski miskin harta, dan menerima dengan lapang dada atas perlakuan "mereka".
Sampai kapan rakyat terus menderita di tengah corona yang "dipelihara" dan pesta Pilkada yang tetap akan menggelora?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H