Dari sebelum pandemi corona hingga kini corona mewabah, "pemimpin" yang diharapkan, "tindak-tanduknya" sering membuat "blunder", sehingga sangat rentan lahir kisruh, perdebatan, perseteruan, permusuhan hingga sampai membahayakan kesatuan dan persatuan NKRI, bahaya disintegrasi bangsa.Â
Inilah wajah negeri ini, bila mau ditanya prestasi pendidikannya, terutama dari segi karakter kepemimpinan.Â
Jadi, ternyata, meski peringatan Hardiknas kini sudah yang ke-61 tahun, rasanya, masih sulit menemukan pemimpin sejati di NKRI, sesuai harapan dan filosofi Ki Hajar.Â
Semoga, hal ini menjadi instrospeksi dan refleksi para pemimpin kita, terutama di parlemen dan pemerintahan, agar benar-benar menjalankan amanah rakyat sekaligus menjadi teladan.Â
Begitupun, pada pribadi kita masing-masing, semoga terus belajar dan belajar untuk menjadi pemimpin diri sendiri yang dapat terus dicontoh oleh diri sendiri, kemudian menjadi hal baik yang dapat di tiru oleh orang lain. Oleh adik, kakak, keluarga, saudara, sahabat, teman, dan masyarakat. Aamiin.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H