Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme. Atau zat yang dihasilkannya telah diolah sedemikian rupa sehingga aman.
Bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Patut diketahui, vaksin bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik tubuh agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Tapi bukan berarti orang yang sudah divaksin akan kebal. Bisa saja terinfeksi jika abai prokes. Tapi, tidak separah orang yang belum divaksinasi.
Anda tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Apalagi jika bertemu orang lain yang belum mendapat vaksin Covid-19.
Usahakan selalu menjaga jarak. Memakai masker dengan cara yang benar. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air. Jika dalam keadaan tertentu, Anda bisa memanfaatkan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangan.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak masyarakat butuh vaksinasi. Bahkan hari ini orang berburu untuk divaksin. Rela antre berjam-jam. Info gerai vaksin menjamur di grup-grup whatsApp.
Pemerintah seperti kejar setoran. Dilansir situs covid19.go.id, target sasaran vaksinasi nasional sebanyak 208.265.720 orang.
Kini vaksinasi pertama baru mencapai 42.611.602. Sedangkan vaksinasi kedua 16.606.675. Jadi masih jauh dari target. Wajar jika masyarakat yang dulu menolak vaksin, kini berbalik 180 derajat. Apalagi virus varian delta lebih ganas. Penularannya sangat cepat.
Dokter spesialis paru RSUI dr. Gatut Priyonugroho menjelaskan, varian Delta lebih menular dibandingkan dengan varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
Menurutnya, virus corona varian Alpha dari Inggris bisa menular dari satu orang kepada enam orang. Varian Delta dari satu orang menularkannya kepada delapan orang.