Lalu aku membuka mulutku. Membawakan sebuah tembang Jawa. Macapat.Â
"Kidung kadresaning kapti
Yayah nglamong tanpa mangsa
Hingan silarja jatiné
Satata samaptaptinya
Raket rakiting ruksa
Tahan tumaneming siku
Karasuk sakèh kasrakat."
Kau menyimakku dengan seksama. Pandangmu tertuju pada ombak jauh di sana. Â
"Raden Ngabehi Ronggowarsito," ucapmu.
"Serat Jayengbaya," sahutku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!