Hal ini tak mengherankan karena Kelor (Moringa oleifera, nama latinnya. Di dunia Barat disebut sebagai Miracle Tree) punya banyak sekali manfaat untuk kesehatan.Â
Salah satu artikel menyebutkan dalam satu gramnya, daun kelor mengandung 7 x vitamin C pada jeruk; 4 x calcium pada susu; 4 x vitamin A pada wortel; 2 x protein pada susu; 3 x potasium pada pisang. Jadi saya bisa sangat berhemat dengan mengurangi belanja bulanan berupa jeruk, susu, wortel, dan pisang untuk mendapatkan parameter gizi yang disebutin tadi. Wuihh..! Tabungannya bisa buat beli kain tenun impian!
Ternyata, Grup diskusi tentang tanaman & pepohonan mengkonfirmasi bahwa tanaman yang saya tanyakan itu bukan pohon Kelor, melainkan  tanaman Katuk atau Cekur Manis (Sauropus androgynus). Dari group diskusi itu, saya baru tau ternyata selain dibuat sayur bening, katuk pun enak untuk campuran nasi goreng.
Walhasil, pagi ini, pohon Katuk berhasil dirapikan. Potong sana, potong sini. Hasil pangkasan daun Katuk lalu dipetik daun-daun tunggalnya yang bentuknya bundar lonjong, dipisahkan dari tulang daun. Dicuci, ditiriskan. Tiga siung bawang putih, 13 buah cabe rawit hijau, dan seiris terasi dihaluskan menggunakan cobek dan ulekan batu. Penggorengan disiapkan, dituang minyak ke dalamnya, lalu irisan bawang bombay dimasukkan. Isi cobek dituangkan ke penggorengan. Ditambahkan garam. Daun-daun Katuk dimasukkan. Setelah cukup layu, nasi putih dimasukkan. Terakhir, telur ayam.
Pensiunan Mandor Kebun Sepetak bisa dengan tenang menikmati nasi goreng daun Katuk yang ternyata nikmatnya tiada tara. Terlupa ia akan perangnya dengan para Miaw plus aroma tak sedap fesesnya. Untuk sementara.
Kramat Pela, 2 Maret 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H