Mohon tunggu...
Siwi W. Hadiprajitno
Siwi W. Hadiprajitno Mohon Tunggu... Freelancer - Pewarta Penjaga Heritage Nusantara.

Energy can neither be created nor destroyed; rather, it can only be transformed or transferred from one form to another.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ngobrol Sore dengan Arbain Rambey

17 Oktober 2015   11:04 Diperbarui: 21 Oktober 2015   17:32 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Memahami ‘isi’ (content) foto adalah memahami hal yang tersirat. Dicontohkan oleh Pak Arbain adalah saat rekan-rekan PMI berkonsultasi mengambil gambar korban longsor, dimana hasilnya menjadi seperti ‘orang mencabut ubi’, karena para korban yang terkubur di dalam tanah, saat ditarik keluar hanya tampak tangannya saja yang ditarik keluar dengan dua tangan oleh para evakuator. Pemahaman tentang content menjadi bagian terpenting dalam foto jurnalistik.

 

Selanjutnya adalah tentang komposisi, sudut pengambilan dan momentum. Karena sebuah berita foto bukan hanya paparan visual, diperlukan penataan ruang yang baik, atau disebut komposisi. Diibaratkannya, memahami komposisi adalah memahami pengaturan kursi dan lemari dalam kamar. Hasil penataan itu adalah rasa nyaman bagi penghuninya. Dalam hal berita foto, meskipun komposisi foto memiliki sifat relatif bagi individu-individu, bagaimanapun ada komposisi yang baik secara umum.

 

 

Sudut pengambilan atau angle, adalah sepadan dengan bagaimana cara kita melihat. Pak Arbain menyontohkan saat Pak Harto, panglima TNI, dan beberapa tokoh kenegaraan melihat sebuah pertunjukan pameran kedirgantaraan. Salah satu fotografer dengan sudut pandangnya, mendapatkan pose 'kipas' dari beberapa orang yang berdiri berjajar dengan pose gerakan kepala mendongak ke atas.

 

 

Sedangkan momentum, Pak Arbain bilang bahwa kecepetan setengah detik dan terlambat setengah detik itu sudah membedakan hasil foto yang diinginkan. Saya bertanya, bicara momentum, bukankah itu sama juga ngomongin faktor luck? Dijawabnya bahwa, faktor luck pasti ada. Namun Beliau memberi gambaran tentang foto balap motor. Moment yang ditunggu-tunggu dan langka adalah peristiwa Si Pembalap jatuh dari motor. Di saat rekan-rekan wartawan lain gak ada yang dapet momentum itu, salah satu rekan Pak Arbain justru 'dapat banyak'. Kuncinya? Adalah posisi stand by berada di tikungan. See, posisi di mana kita berdiri, ternyata menentukan momentum yang ditangkap. Posisi, adalah juga faktor kuat untuk mendapat sudut pandang yang baik.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun