Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jelantah Daniella

11 November 2024   21:40 Diperbarui: 12 November 2024   09:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaran foto yang nampak kusam itu terjatuh ketika Daniella sedang bersih-bersih bufet. Dia bergegas memungutnya. Selarik cahaya sore merekah indah menerangi ruang tamu mungil itu. Maka Ella tanpa kesukaran apapun, bisa mengamati foto itu. Rupanya sosok itu. Sosok yang telah memberikan hanya tangis dan tangis, selama dia tumbuh sebagai batita, balita, dan anak TK. Seorang perempuan anggun dengan gaun wisuda sarjana. Ibu dari bayi bernama Daniella.

Ibu Daniella meninggal dunia ketika melahirkan Ella. Ayahnya enggan menikah lagi. Belum cukup pilunya, sewaktu usia Ella 5 tahun ayahnya kecelakaan saat melaut sehingga harus dipotong kedua kakinya. Musibah yang berawal ketika ayah Daniella dan rekannya akan mendarat setelah semalaman melaut di perairan Pantai Panjang Bengkulu. Sekitar 50 meter dari bibir pantai, mesin perahu tiba-tiba mati. Mereka yang sedang melakukan perbaikan, tak tahu mendadak ombak besar datang dan langsung menghantam perahu hingga terbalik. Keduanya tak mampu berkelit. Saat mereka berupaya menyelamatkan diri, ombak yang jauh lebih besar kembali menghantam perahu dan mengenai tubuh kedua nelayan itu.

Delapan tahun umur Ella sekarang. Secepat ombak berayun, secepat itu pula pribadi kecil itu berubah dewasa rupanya. Dia kini tak lagi banyak tangis, disyukurinya segalanya. Dia bersyukur ayahnya masih sanggup berjalan walau tak mampu bergerak cepat. Sekecil itu dia sudah telaten dan bersih saat mencuci baju, mampu memasak nasi dan lauk untuk makan dengan ayahnya, menyetrika, mengepel, bahkan membantu mengupas kelapa tua dengan sulak kelapa atau mata taji.

"Siang Ibu Rosy," sapa Ella ceria sambil meletakkan sepedanya di halaman rumah kenalan ayahnya yang memiliki usaha produksi kentang goreng coklat lumer. Ella sudah terbiasa bekerja sambilan membantu mencuci dan mengupas kentang setelah pulang sekolah. Ayahnya juga sudah dua tahun bekerja di situ.

"Siang, Ella manis," jawab Ibu Rosy ramah. "Oiya, besok Sabtu dan Minggu ikut saya mengecek dagangan di toko online ya." Ibu Rosy dan keluarganya sangat baik. Ella dan ayahnya banyak belajar dari Ibu Rosy. Usaha Ibu Rosy semakin besar hingga merambah ke jualan ikan bleberan goreng khas Bengkulu.

***

Pada suatu malam, Daniella bermimpi ada seorang anak dari masa depan datang kepadanya. Anak manis, berkacamata, dan lembut tutur katanya itu mengajaknya berwisata ke Kutub Utara. Namun dia tegas ketika bercerita tentang ajakannya. Dia berkata namanya Rachel. Rachel sedang memerlukan seseorang untuk suatu hal mendesak. Akhirnya Daniella menurut.

Rachel menyeret Daniella masuk ke RedVelvet,  merk mobil terbang paling mahal pada masanya. Pada zaman itu, orang-orang kaya menaiki mobil terbang. Di dalam RedVelvet, sudah ada supir pribadi keluarga Rachel.

“Ke Kutub Utara ya, Sir.” pesan Rachel.

“Siap, Nona.” supir tersebut menjawab dan mulai menerbangkan mobil.

“Oya, teman Nona Rachel ini namanya siapa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun