“Aku merasa terpojok dan tidak dapat melindungi keluargaku,” keluh seorang laki-laki berbadan kekar.
Pegawai tersebut akhirnya gantian menceritakan banyak hal kepada mereka. Seakan sedang mendongeng. “Terdapat sebuah Garis Goyder di Australia Selatan ini dimana merupakan batas yang menandai ujung wilayah berkecukupan curah hujan bagi tanaman pangan. Garis ini dibuat oleh seorang penyigi tahun 1865. Namun garis itu kemudian terlampaui oleh orang-orang, beberapa dekade kemudian. Pada akhirnya Sungai Murray menyusut dan salinitas tak terhindarkan. Tahun 1995, Komisi Lembah Sungai Murray-Darling menerbitkan pembatasan jumlah air yang boleh dipompa dari sungai di tiap negara bagian.”
Henry meneruskan dengan mendesah pelan. “Namun aturan itu dilanggar. Para petani yang memiliki hak atas air tetapi tak pernah memanfaatkannya, mulai menjual ‘lisensi tidur’ itu. Para industrialis ditawari insentif pajak dalam menciptakan perkebunan super besar, kebun zaitun dan almond di lembah sungai. Pemerintah New South Wales dan Queensland masih terus memberikan ijin.”
Suara-suara gumaman terdengar, semakin lama semakin ramai. Henry sedikit meninggikan suaranya. “Adakah usul solusi dari rekan-rekan? Mike dan saudaranya mengusulkan pada kami untuk mengadakan diskusi publik. Sungguh ide yang bagus, ide ini akan kuusulkan pada pejabat wilayah. Jika ada yang memiliki saran, sampaikan pada kami segera. Kita takkan tahu, solusi terbaik apa yang akan bisa diambil. Terima kasih.”
***
Sitti Sarifa Kartika K.
Seorang ibu yang ingin belajar menulis (menyukai cerita fiksi, pemerhati wilayah, kota, dan lingkungan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H