Mohon tunggu...
sitti sarifa kartika kinasih
sitti sarifa kartika kinasih Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

ibu rumah tangga yang ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Well Done, Kate!

17 Desember 2023   14:45 Diperbarui: 18 Desember 2023   21:56 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Aku merasa terpojok dan tidak dapat melindungi keluargaku,” keluh seorang laki-laki berbadan kekar.

Pegawai tersebut akhirnya gantian menceritakan banyak hal kepada mereka. Seakan sedang mendongeng. “Terdapat sebuah Garis Goyder di Australia Selatan ini dimana merupakan batas yang menandai ujung wilayah berkecukupan curah hujan bagi tanaman pangan. Garis ini dibuat oleh seorang penyigi tahun 1865. Namun garis itu kemudian terlampaui oleh orang-orang, beberapa dekade kemudian. Pada akhirnya Sungai Murray menyusut dan salinitas tak terhindarkan. Tahun 1995, Komisi Lembah Sungai Murray-Darling menerbitkan pembatasan jumlah air yang boleh dipompa dari sungai di tiap negara bagian.”

Henry meneruskan dengan mendesah pelan. “Namun aturan itu dilanggar. Para petani yang memiliki hak atas air tetapi tak pernah memanfaatkannya, mulai menjual ‘lisensi tidur’ itu. Para industrialis ditawari insentif pajak dalam menciptakan perkebunan super besar, kebun zaitun dan almond di lembah sungai. Pemerintah New South Wales dan Queensland masih terus memberikan ijin.” 

Suara-suara gumaman terdengar, semakin lama semakin ramai. Henry sedikit meninggikan suaranya. “Adakah usul solusi dari rekan-rekan? Mike dan saudaranya mengusulkan pada kami untuk mengadakan diskusi publik. Sungguh ide yang bagus, ide ini akan kuusulkan pada pejabat wilayah. Jika ada yang memiliki saran, sampaikan pada kami segera. Kita takkan tahu, solusi terbaik apa yang akan bisa diambil. Terima kasih.”

***

Sitti Sarifa Kartika K.

Seorang ibu yang ingin belajar menulis (menyukai cerita fiksi, pemerhati wilayah, kota, dan lingkungan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun