Mohon tunggu...
Siti Zumaroh
Siti Zumaroh Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Hidup bahagia dan bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

14 Februari 2024   21:39 Diperbarui: 14 Februari 2024   21:47 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/illustrations/keputusan-pilihan-jalan-1697537/Input sumber gambar

Keterampilan mengambil keputusan sangat diperlukan, ketika pembelajaran itu harus berpusat pada murid. Strategi pembelajaran seperti apa yang diterapkan agar dapat mengakomodasi kebutuhan belajar murid tentu memerlukan identifikasi awal yang hasil identifikasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan yang tepat. Pembelajaran berdiferensiasi dengan penerapan kompetensi sosial emosional sebagai salah satu jawaban yang perlu diterapkan agar dapat mengatasi keragaman potensi, minat dan kemampuan siswa dalam belajar.
Coaching akademik adalah sebuah kegiatan yang dapat menjadi pilihan dilakukan oleh seorang guru untuk menggali permasalahan, mengidentifikasi dan menemukan jalan keluarnya dari permasalahan yang sedang dihadapi. Pengambilan keputusan dapat lebih efektif jika sebelumnya dilakukan coaching, karena melalui serangkaian alur TIRTA pada coaching maka potensi-potensi dapat tergali dengan maksimal.

11. Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Dalam pengambilan keputusan ada dua istilah yang sering digunakan yaitu dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika yaitu pilihan sulit dari dua kasus yang sama sama bernilai benar dan terdapat nilai-nilai kebajikan, akan tetapi ada implikasi yang saling bertentangan, sedangkan bujukan moral yaitu pilihan sulit dari misalnya dua kasus yang satu salah dan satunya benar, akan tetapi ada implikasi yang rumit yang akan menyertainya. Dua jenis situasi inilah yang sering muncul dalam dinamika pengambilan keputusan. Pada kasus Dilema Etika terdapat 4 paradigma yang saling bertentangan dalam pengambilan sebuah keputusan, yakni paradigma Individu lawan masyarakat, paradigma kebenaran lawan kesetian, paradigma keadilan lawan rasa kasihan dan paradigma jangka pendek lawan jangka Panjang. Lalu, ada 3 prinsip mengambil keputusan, yaitu: berpikir berbasis hasil akhir, berpikir berbasis aturan, dan berpikir berbasis rasa peduli. Sedangkan dalam langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan terdapat 9 tahapan, yaitu: mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan, menentukan siapa yang terlibat, mengumpulkan fakta-fakta yang relevan, pengujian benar atau salah (uji legal, uji regulias, uji intuisi, uji publikasi, uji panutan/idola), pengujian paradigma benar atau salah, prinsip pengambilan keputusan, investigasi tri lema, buat keputusan, dan meninjau kembali putusan serta refleksikan, apakah sudah betul-betul menghasilkan dampak positif yang diinginkan.
Lalu, hal-hal yang diluar dugaan, bahwa ternyata sebagai pemimpin dalam pembelajaran selama ini, dalam setiap pengambilan keputusan saya secara komprehensif belum sepenuhnya memahami prinsip dan paradigma pengambilan keputusan, serta belum menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan. Akan tetapi kedepan saya berprinsip bahwa saya harus menerapkan ini semua.

12. Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Sebelum belajar tentang modul ini, selama ini saya sudah beberapa kali berhadapan dengan situasi dilema etika, namun saya belum mengetahui mengenai bagaimana keterampilan pengambilan keputusan, harus berpihak kepada siapa, berdasarkan apa keputusan diambil, serta bisa atau tidak dipertanggungjawabkan. Perbedaan yang sangat jelas adalah ketika sebelum belajar modul ini saya belum memahami pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan.


13. Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Perubahan yang ditimbulkan sebagai implikasi dari saya mempelajari modul ini adalah bahwa saya telah memahami macam-macam hal ihwal mengenai pengambilan keputusan, khususnya terkait dilema etika dan bujukan moral, yang mana kita harus berpegang pada 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan sehingga keputusan yang dibuat benar-benar berpihak kepada murid, berlandaskan nilai-nilai kebajikan dan dapat dipertanggung jawabkan, serta minim resiko.

14. Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Materi Modul 3.1 ini sangat penting bagi saya terkait dengan profesi saya sebagai guru, baik sebagai individu maupun sebagai anggota warga sekolah. Karena keterampilan mengambil keputusan ini sangat menentukan kualitas dan efektifitas keputusan yang diambil, dan ini akan mendorong terciptanya harmonisasi dan keselarasan dalam lingkungan tempat saya berada, baik sebagai individu maupun sebagai seorang pemimpin pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun