Mohon tunggu...
Siti Syarifah Nur Fuadah
Siti Syarifah Nur Fuadah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.

Membaca, menulis, dan olahraga.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Cendekiawan Muslim dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan Matematika

25 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 26 Desember 2024   09:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Padmanews24.com)

X4 =  ax4 + ax3 = b (Miftasha, 2018).

Kedua rumus itu merupakan secuil pemikiran beliau yang masih bertahan hingga kini dan kita menggunakan rumus itu dalam ketika belajar. Dengan kemampuannya dalam membentuk rumus itu membuktikan bahwa beliau adalah matematikawan genius.

Beliau juga mewariskan buku yang membahas tentang aritmatika (ilmu hitung) yaitu kitab al-kami (Buku Lengkap). Sedangkan Kitab Al-Handasa mengkaji penerapan geometri. Tidak hanya itu beliau juga terkenal sebagai insinyur dan astronom pada zamannya.

Peradaban Barat mengakui kiprah dan pemikirannya beliau dalam bidang sains, hebat sekali bukan beliau ini. Nama beliau dijadikan salah satu nama kawah bulan yang terletak tepat pada koordinat 1.00 Timur, 116.60 Timur, dekat ekuator bulan. Diameternya mencapai 55 Km, Kedalamanya mencapai 2,8. Sebagai bentuk pengakuan dunia karena telah berjasa mengembangkan astronomi (Miftasha, 2018).

Hikmah yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Harus mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi sehingga dapat menemukan sesuatu yang mungkin kita anggap tidak mungkin didapat sebelumnya.

2. Ketika kita melakukan hal yang baik tidak hanya diri kita yang akan mendapatkan manfaatnya otomatis keluarga, lembaga, agama, negara yang bersangkutan mendapatkan efek positif / manfaatnya sebaliknya berlaku juga ketika kita melakukan hal buruk.

3. Kita bisa mempunyai keahlian bahkan berbagai keahlian jika kita bersungguh-sungguh dalam mengembangkan dan menggali potensi yang kita miliki.

2. Al Qalasadi

 (Sumber: tirto.id)
 (Sumber: tirto.id)

Pada abad ke 15 tepatnya pada tahun 1412 lahirlah seorang matematikawan Muslim di Baza (Basta), Spanyol, yang mempunyai nama lengkap Abu al-Hasan Ali Muhammad bin al-Khurasi al-Basri. Al Qalasadi mengembangkan ilmu matematika tentang pecahan yang membahas definisi pecahan dalam kitab Talkhis A'mat al-Hisab karya al bana, dengan menambahkan pembilang diatas penyebut dan memisahkannya dengan garis horizontal, beliau juga memberikan komentar terhadap kitab tersebut sehingga menghasilkan buku aljabar (Rohayatun, 2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun