2. Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. MoU ditandatangani oleh Bapak Muhamad Ikmal Alhudawi, L.c. (Wakil Direktur III Almashduqi Bidang Pengasuhan sekaligus Kepala MA Unggulan Almashduqi Boarding School Garut) dan Bapak Dr. Drs. Asmuni, M.A. (Dekan FIAI UII Yogyakarta).
[Tadabbur-Tafakur-Tasyakur]
Sepanjang perjalanan kegiatan dan pengawalan 42 santri murid dari grade 4 (kelas X) dan grade 6 (kelas XII), bersama rombongan, saya dibersamai Ustadz Muchtar Arifin, S. S., M. Pd. (Wakil Direktur I Bidang Kurikulum), Ustadz Muhamad Ikmal Alhudawi, L.c. (Kepala Madrasah Aliyah), Ustadz Arif Rijalul Fiqri, S.Th.I. M. Pd. (Amir Safar, ketua pelaksana, rekan pengajar, rekan fasilitator, sosok kakak, senior, sosok bapak secara struktural di organisasi, hhe perannya borongan, banyak), Ustadz Al Ghifary, L.c (Rekan pengajar yang super rajin tadarus Karya Tulis Ilmiah), Ustadzah Delisna dan Ustadz Rizal (Rekan Pengasuhan Santri Murid di Boarding yang hobi me time dengan mengabadikan foto bersuara).
Kami mengupayakan dan turut menyaksikan bagaimana santri murid kami antusias menjalani serangkaian pembelajaran di beberapa destinasi study. Mulai dari:
1. Kampus tour (UNU & FIAI UII), untuk mengenal lingkungan akademik perguruan tinggi (Kampus) sebagai ruang pengembangan life living values sekaligus penguatan motivasi spirit jiwa pembelajar sepanjang hayat. Terima kasih, Mbak Hilma, Marcomm FIAI UII yang super supel untuk sambungan koordinasinya.
2. Menemukan dialog lintas waktu & menggali nilai-nilai sejarah-budaya sebagai pesan refleksi diri di Candi Prambanan dan Museum Bio-Paleoantropologi Universitas Gadjah Mada (UGM). Tidak lupa kami ucapkan terima kasih untuk Pak Dimas yang menjadi narahubung sekaligus guide kunjungan kami di sana.
3. Mengenal penerapan konsep sains dan teknologi dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan rasa keimanan di Pameran "Under the Same Sun" Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Jogja. Terima kasih, Mas-Mbak Admin, Mas Enggar dan tim fasilitator atas sambutan hangatnya.
4. Menanamkan nilai-nilai kepedulian ekologis (kepedulian lingkungan), adaptasi, dan mawas diri melalui koleksi yang menjadi saksi peristiwa letusan gunung merapi,di Petilasan Mbah Maridjan & Museum Omahku Memoriku. Semua koleksi benda itu kemudian kita sebut sebagai eco-literacy .