Akan tetapi, pelapisan edible coating dan penyimpanan pada suhu dingin tidak mempengaruhi kandungan gula dan vitamin C. Hal tersebut dikarenakan semakin lama buah akan tetap mengalami pematangan dan edible coating dan penyimpanan suhu dingin hanya menghambat proses pematangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Darmajana et al. (2017) yang menyatakan bahwa nilai total padatan terlarut meliputi vitamin c, gula, dan lainnya yang lebih tinggi menunjukkan bahwa buah mengalami kerusakan jaringan atau kandungan gula yang lebih tinggi selama penyimpanan (indikasi proses pemasakan atau ripening).
Kesimpulan
Buah klimaterik seperti jambu yang dapat dipetik sebelum kematangan penuh dapat disimpan dengan edible coating dan pada suhu dingin sehingga penyimpanan yang efektif untuk memperpanjang masa simpan buah dengan menghambat laju respirasi. Kombinasi antara pelapisan menggunakan edible coating dan penyimpanan suhu dingin berdampak terhadap masa simpan buah. Edible coating mampu menghambat proses oksidasi, pematangan, dan fotosintesis dengan mengurangi kandungan oksigen dan meningkatkan karbondioksida, serta mempertahankan warna hijau buah dengan mengurangi produksi etilen.Â
Selain itu, juga berkontribusi pada pemeliharaan bobot buah, menjaga kandungan nutrisi dengan menghambat laju respirasi, serta menghambat aktivasi ACC oksidase, serta menghasilkan CO2 yang memperlambat biosintesis etilen. Meskipun penggunaan edible coating dan penyimpanan dingin tidak memengaruhi kandungan gula dan vitamin C, indikasi nilai total padatan terlarut yang tinggi menunjukkan kemungkinan peningkatan kandungan gula selama penyimpanan yang terkait dengan proses pemasakan atau ripening.
Saran
Edible coating dapat diterapkan oleh para petani sehingga pemasaran buah jambu dapat lebih efektif dan lebih lama. Selain itu, penyimpanan dengan edible coating dapat mengurangi penggunaan plastik sebagai pengemas sehingga penggunaan edible coating dapat mengurangi limbah plastik yang tidak terpakai. Adapun diperlukan penelitian lebih lanjut terkait pengembangan formulasi edible coating yang optimal dengan mempertimbangkan proporsi dan kombinasi bahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggarini, D., N. Hidayat., dan A. F, Mulyadi. 2016. Pemanfaatan pati ganyong sebagai bahan baku edible coating dan aplikasinya pada penyimpanan buah apel anna (Malus sylvestris) (Kajian konsentrasi pati ganyong dan gliserol). Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri. 5(1): 1-8.
Bovi, G. G., O. J, Caleb., M, Linke., C, Rauh., dan P. V, Mahajan. 2016. Transpiration and moisture evolution in packaged fresh horticultural produce and the role of integrated mathematical models: A review. Biosystems Engineering. 150: 24--39.
Cornelia, M., N. A, Anugrahati., dan Christina. 2012. Pengaruh Penambahan Pati Bengkoang T erhadap Karakteristik Fisik dan Mekanik Edible Film. Jurnal Kimia dan Kemasan. 34(2): 263-271.
Darmajana, D. A., N, Afifah., E, Solihah., dan N, Indriyanti. 2017. Pengaruh pelapis dapat dimakan dari karagenan terhadap mutu melon potong dalam penyimpanan dingin. Agritech, 37(3), 280-287.