Mohon tunggu...
Siti SofiaRanti
Siti SofiaRanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Mahasiswa semester 3 pada program studi Teknologi Pangan di Universitas Diponegoro. Memiliki minat di bidang pangan, pertanian, perkembangan teknologi, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tips Menyimpan Buah Jambu Secara Ramah Lingkungan: Teknik Penyimpanan Buah Jambu dengan Edible Coating dan Suhu Dingin

17 Desember 2023   20:37 Diperbarui: 17 Desember 2023   21:06 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candasari, K. E. 2019. Segudang Manfaat Jambu Biji, Mulai dari Obati Batuk hingga Cegah Diabetes. BolaStylo.com.

TEKNIK PENYIMPANAN BUAH JAMBU DENGAN EDIBLE COATING DAN SUHU DINGIN

  • Latar Belakang

Produk hasil pertanian seperti buah dan sayur dipanen saat menunjukkan tanda-tanda kematangan. Adapun buah yang dapat dipanen sebelum menunjukkan tanda-tanda kematangan yang biasa disebut buah dalam ketegori buah klimaterik. Buah klimaterik dan nonklimaterik berasal dari jenis buah yang mengalami peningkatan produksi CO2 selama pemasakan buah dan mengalami peningkatan produksi gas etilen. 

Proses pematangan buah dan sayur terdiri dari beberapa fase yaitu pre-maturasi (pertumbuhan), maturasi (perkembangan), pematangan, dan senesensi (pelayuan). Prematurasi adalah fase di mana proses pembelahan dan pembesaran sel terjadi yang berdampak pada ukuran produk akhir. Setalah fase prematurasi berakhir, fase maturasi atau perkembangan akan dimulai dan aktivitas di fase ini berbeda-beda tergantung pada jenis komoditas, tetapi mencakup pendewasaan sel, pembesaran sel, dan pemasakan (ripening). 

Pematangan adalah akhir dari pendewasaan, tetapi juga tahap awal proses kelayuan atau senesensi. Fase senesensi merupakan fase dengan proses katabolisme (degradasi) lebih dominan daripada proses anabolisme (sintesis) yang menyebabkan penuaan (pelayuan) dan kematian.

Buah klimaterik dapat matang setelah dipetik, tetapi memerlukan beberapa hari bergantung pada komoditas dan metode pematangan yang digunakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Leonard (2023)yang menyatakan bahwa buah klimaterik memiliki pematangan yang lebih cepat dan peningkatan laju respirasi dan produksi etilen sedangkan buah non-klimaterik tidak memiliki peningkatan laju respirasi atau produksi etilen. 

Proses pematangan buah klimaterik setelah dipetik dapat dicegah dengan proses penyimpanan yang tepat. Salah satu buah klimaterik yang mudah didapatkan yaitu buah jambu. Buah jambu memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh karena kandungan nutrisi dan gizi yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat fitriani (2021) yang menyatakan bahwa Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah salah satu jenis buah yang cukup dikenal dan mudah diperoleh, serta memiliki kadar vitamin C yang tinggi sekitar 11-1160 mg atau 100 g.

Buah klimaterik seperti jambu dapat dipetik sebelum panen sehingga setelah dipetik buah masih mengalami proses pematangan. Akan tetapi, buah klimakterik memiliki respirasi yang cepat dan masa pascapanen yang lebih singkat karena sehingga buah jambu biji sangat mudah rusak, mudahnya berubah warna, dan pembusukan dengan cepat. Jika disimpan di suhu ruangan, buah akan mengalami pematangan atau produksi etilen secara cepat. 

Hal ini sesuai dengan pendapat Dhyan et al. (2014) yang menyatakan bahwa Jambu biji (Psidium guajava L.) adalah komoditi pertanian yang mudah membusuk karena daya simpannya pada suhu ruang hanya berlangsung beberapa hari, sementara pada puncak produksi CO2 dan etilen hanya tiga hingga enam hari setelah panen. Oleh karena itu, salah satu pencegahan pematangan dengan cepat yaitu dengan penyimpanan yang tepat. 

Selain mencegah pematangan, tujuan dari penyimpanan buah yaitu memperpanjang masa simpan buah, menjaga nutrisi dan nilai gizi buah, dan mencegah kontaminasi mikroorganisme pada buah. Teknik penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan berbagai permasalahan seperti mutu buah yang menurun, mudahnya buah membusuk, kesegaran buah menurun, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menyimpan buah jambu dengan tepat. Hal tersebut akan memungkinkan buah matang pada waktu yang diinginkan dan mencegah pelayuan memasuki tahap berikutnya.

Adapun berbagai metode penyimpanan yang sering digunakan pada buah-buahan seperti modifikasi atmosfer, edible film, edible coating, penyimpanan pada refrigator, dan lain-lain. Salah satu teknik penyimpanan yang efektif untuk buah klimaterik seperti jambu yaitu pelapisan buah dengan edible coating dan dikombinasikan dengan penyimpanan pada suhu dingin. Penggunaan edible coating sebagai pengemas buah memiliki keunggulan yaitu ramah lingkungan karena bahan yang digunakan dalam pembuatan edible coating mudah terurai. Hal ini sesuai dengan pendapat Nazila (2021) yang menyatakan bahwa keunggulan edible coating yaitu berbahan polisakarida yang dapat dimakan, mudah terurai, dapat dimakan, dapat memperpanjang masa simpan, dan berfungsi sebagai penghalang oksigen dan karbondioksida. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun