Mohon tunggu...
Siti Silvi Wasilah
Siti Silvi Wasilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mengamati suatu peristiwa dan menyebarkannya kembali dalam bentuk tulisan adalah warisan terbaik yang pernah saya lakukan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Amankan Data Anda, Ini Dia 5 Bahaya Menggunakan AI

15 Januari 2024   11:16 Diperbarui: 15 Januari 2024   12:13 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Apakah Anda tahu bahwa hampir sebagian besar aktivitas anda dibantu oleh teknologi kecerdasan buatan atau Ai? 

Misalnya saat anda menggunakan pengamanan handphone menggunakan pembaca wajah atau fitur face id. Ketika anda kebingungan saat ingin memilih mendengarkan lagu di aplikasi spotify maka AI akan memberikan saran yang sesuai dengan Genre yang anda sukai menggunakan fitur shuffle. 

Melalui beberapa contoh diatas memang benar bahwa AI telah mempermudah pekerjaan manusia. Teknologi AI yang dapat mengenali wajah manusia, membaca dan meniru karakteristik dan sifat manusia, hingga dapat membuat suatu pola. 

Tahun 2022 lalu dunia dihebohkan dengan hadirnya "Chat GPT" sebagai terobosan terbaru dalam perkembangan teknologi kecerdasan buatan. Melalui perkembangan itu teknologi yang diciptakan telah mampu melakukan pekerjaan yang semakin kompleks. 

Contohnya dengan melakukan brainstorming ide, pemecahan masalah, hingga mengenali suatu pola yang akan meniru kecerdasan manusia. Namun sayangnya, teknologi ini tidak selalu berdampak baik. Jika dilihat dalam jangka panjang hal ini justru dapat membahayakan manusia. Lantas, apa saja bahaya yang ditimbulkan dari perkembangan AI? 

1. Menyebar berita Hoax 

Apakah anda tahu bahwa kecerdasan buatan saat ini sudah mampu meniru suara, bentuk dan karakteristik wajah, serta membuat visualisasi yang sedemikian mirip dengan aslinya? 

Deepfake adalah salah satu jenis kecerdasan buatan yang mampu membuat gambar, audio, dan video hoax yang hampir memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi. Beberapa bulan yang lalu, video Elon Musk hasil dari kecerdasan buatan beredar di media sosial. Banyak opini yang keluar dari media sosial bahwa video itu terlihat sangat mirip dengan aslinya. 

Jika jatuh ke tangan yang salah teknologi seperti itu sangat rentan untuk dipergunakan dalam hal yang tidak baik. Misalnya seperti membuat video hoax dan nantinya dapat memecah belah integrasi sosial karena berita yang tidak benar. 

 

2. Merusak Privasi dan Keamanan 

Kecerdasan buatan dirancang menggunakan data - data yang diperoleh di dunia maya agar sistem komputer dapat mempelajari, mengenali pola serta mampu mengikuti kecerdasan manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh AI juga dapat meretas suatu data yang nantinya dapat merusak privasi yang Anda punya. Misalnya AI dapat digunakan untuk meretas kamera laptop yang digunakan untuk memata-matai seseorang. 

AI juga dapat mencam keamanan misalnya dengan membuat akun palsu untuk berbuat kejahatan atau penipuan, hingga melakukan tindak kejahatan lainnya yang dapat mengancam keselamatan. 

3. Menggantikan Pekerjaan Manusia 

Ketika berbicara mengenai pekerjaan manusia yang akan tergantikan oleh AI, apakah Anda pernah melihat robot-robot yang dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia? 

Seperti robot penyedot debu, robot pelayan di sebuah restoran di jepang, dan masih banyak lagi. 

Bagi pemilik bisnis adanya kemajuan teknologi yang dihasilkan oleh AI ini dilihat sebagai sesuatu yang menguntungkan. Penggunaan teknologi dapat menghemat pengeluaran bisnis dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan robot. Imbasnya bahwa nilai manusia perlahan-lahan akan digantikan oleh teknologi. Untuk itu kita harus mampu hidup menyelaraskan dengan kemajuan IPTEK. 

4. Manusia menjadi Pasif, Ketergantungan dan Kecanduan 

Apakah Anda termasuk kedalam orang yang mengandalkan Chat GPT untuk mempermudah produktivitas sehari-hari? 

Dengan menggunakan teknologi AI, misalnya Chat-GPT memang benar akan membantu Anda untuk menampilkan perintah yang diminta. Teknologi itu melakukan perintah contohnya membuat  surat, menghasilkan ide, hingga pekerjaan  pekerjaan lainnya. 

Ketika menggunakan Chat GPT Anda akan merasa sangat dipermudah, menghemat waktu, hingga menimbulkan rasa nyaman. Namun, hal itu akan berakibat buruk jika Anda terlalu sering mengandalkan AI. Anda akan kehilangan kreativitas, menjadi pasif, hingga kesulitan ketika melakukan brainstorming.  

5. Bias dan Diskriminasi

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan sudah menyebar di segala bidang. Termasuk pada bidang profesional misalnya sistem perekrutan karyawan suatu perusahaan. Biasanya, apabila data yang akan diperoleh dapat dilihat dalam ukuran yang cukup besar. Maka perusahaan akan menggunakan kecerdasan buatan untuk lebih menghemat waktu dan mempercepat pekerjaan. 

Sayangnya, data-data yang dimasukan kedalam sistem tidak selalu memberikan kesimpulan yang valid. Informasi yang dimasukan kedalam sistem bisa saja dapat menimbulkan bias atau diskriminasi terhadap suatu hal. Oleh karena itu, tidak semua hasil dari teknologi harus diterima secara mentah. Melainkan harus dilakukan peninjauan kembali oleh manusia. 

Kecanggihan yang dirasakan berkat adanya perkembangan teknologi memang benar akan mempermudah pekerjaan manusia. Namun bagaimana jika hal itu jatuh ke tangan yang salah? 

Untuk itu, diperlukan pengawasan yang ketat oleh lembaga tertinggi seperti pemerintah dan aktor-aktor lainnya yang memiliki wewenang. Supaya dalam perkembangannya di masa depan tetap dilakukan dengan patuh terhadap peraturan yang sesuai dengan etika manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun