Penggunaan teknologi kecerdasan buatan sudah menyebar di segala bidang. Termasuk pada bidang profesional misalnya sistem perekrutan karyawan suatu perusahaan. Biasanya, apabila data yang akan diperoleh dapat dilihat dalam ukuran yang cukup besar. Maka perusahaan akan menggunakan kecerdasan buatan untuk lebih menghemat waktu dan mempercepat pekerjaan.Â
Sayangnya, data-data yang dimasukan kedalam sistem tidak selalu memberikan kesimpulan yang valid. Informasi yang dimasukan kedalam sistem bisa saja dapat menimbulkan bias atau diskriminasi terhadap suatu hal. Oleh karena itu, tidak semua hasil dari teknologi harus diterima secara mentah. Melainkan harus dilakukan peninjauan kembali oleh manusia.Â
Kecanggihan yang dirasakan berkat adanya perkembangan teknologi memang benar akan mempermudah pekerjaan manusia. Namun bagaimana jika hal itu jatuh ke tangan yang salah?Â
Untuk itu, diperlukan pengawasan yang ketat oleh lembaga tertinggi seperti pemerintah dan aktor-aktor lainnya yang memiliki wewenang. Supaya dalam perkembangannya di masa depan tetap dilakukan dengan patuh terhadap peraturan yang sesuai dengan etika manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H