Namun, jika Saya memasukan anak Saya ke sekolah Negeri, Saya tau kondisi lingkungannya seperti apa, Saya tau kualitas gurunya seperti apa, maka kemungkinan anak Saya akan seperti ini. Kembali kepada orangtua masing-masing.
Kita tidak bisa menapikan, pengaruh lingkungan sangat besar terhadap pembentukan karakter seseorang, tergantung dengan orang sekelilingnya. Jika bagus lingkungannya kemungkinan besar baiklah karakternya, jika buruk maka buruklah karakternya.
Kita bisa lihat keluarga atau tetangga sekeliling Kita, jika di dalam satu rumah tersebut ada seorang pegawai maka kemungkinan besar anak-anaknya juga pegawai, jika pengusaha maka anak-anaknya juga pengusaha.
Nah itu poinnya, proses serta lingkungan yang tercipta di suatu lembaga pendidikan itulah yang menjadikannya Mahal. Sekolah Mahal tidak serta merta berbicara tentang fasilitas kemewahannya saja, tetapi jenis relasi yang akan didapatkan jika bersekolah di tempat-tempat pilihan.
Sebut saja sekolah Elite di Inggris Bristol Grammar School (BGS). Untuk sppnya saja sekitar 15.000 - 20.000 poundsterling atau dalam rupiahnya sekitar 300 jutaan. Itu hanya spp.
BGS menjadi incaran kaum borjuis di Inggris. Rekaman reputasi yang tidak perlu diragukan lagi. Dalam list perwakilan-perwakilan lomba olimpiade tingkat UK (United Kingdom) BGS selalu meraih berbagai medali.
Lalu apa yang menjadikannya Mahal ? Selain fasilitas kemewahan, tenaga pengajar yang berkualitas, lingkungan yang tercipta juga bukan main-main. Selain itu tentu saja kekuatan pada jaringan pertemanan.Â
Bayangkan jika anak-anak tumbuh di lingkungan dengan para siswa yang sudah kaya sejak lahir, dididik dengan pola pendidikan yang baik. Saat besar nanti mereka akan mengejar kampus-kampus setara dengan Harvard, Oxford.
Jika mau membangun bisnis orangtua mereka siap menyokong. Kalaupun gagal ya jatuhnya nggak sampai mati konyol, masih ada harta orang tua yang kaya.
Nah ini kenikmatan privilege, privilege yang membedakan garis start, antara anak orang kaya dengan anak orang miskin. Mereka sudah berada ratusan meter di depan lalu berlari sprint sedang anak orang miskin tidak bisa sekilat mereka. Mereka berada jauh di belakang dan tidak mempunyai jaringan pertemanan yang kuat.
Saya pernah mempunyai pengalaman saat lomba pidato bahasa inggris tahun 2005, Alhamdulillaah Saya bisa juara di kabupaten dengan tekad dan fasilitas seadanya, tidak pernah kursus bahasa inggris belajar sebisanya saja di sekolah dengan bimbingan guru pelajaran bahasa inggris.