Mohon tunggu...
Siti Roudah Safiyah
Siti Roudah Safiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa -

Senang merenung di keramaian

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Pengabaian Orang Tua terhadap Mental dan Perilaku Anak

10 Juni 2024   13:36 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak yang diabaikan mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan membentuk hubungan sosial yang sehat. Pengabaian orang tua dapat merusak kemampuan anak untuk berinteraksi secara efektif dalam lingkungan sosial mereka, karena mereka mungkin merasa tidak aman dan tidak percaya pada orang lain. Anak-anak ini mungkin kesulitan dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan berbagi dengan teman-teman mereka.

4)Prestasi Akademis Rendah

Kurangnya perhatian terhadap pendidikan dan dukungan akademis dari orang tua dapat mengakibatkan prestasi akademis yang rendah. Anak yang diabaikan mungkin kesulitan berkonsentrasi, memiliki motivasi yang rendah, dan menunjukkan prestasi yang buruk di sekolah. Anak-anak yang tidak mendapatkan dukungan akademis dari orang tua mereka cenderung mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, menyelesaikan pekerjaan rumah, dan mencapai hasil yang memadai dalam ujian. Kurangnya dukungan ini juga dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dalam kemampuan akademis mereka, yang dapat memperburuk prestasi sekolah mereka.

Mengatasi Dampak Pengabaian Orang Tua

Untuk mengatasi dampak negatif pengabaian orang tua, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, yang mencakup berbagai intervensi yang melibatkan psikolog, pendidik, komunitas, dan program pelatihan orang tua. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai masing-masing pendekatan tersebut:

1)Intervensi Psikologis

Terapi individu atau kelompok dapat membantu anak yang diabaikan untuk mengatasi trauma emosional dan mengembangkan keterampilan koping yang sehat. Terapi ini bertujuan untuk membantu anak memahami dan mengelola emosi mereka, memperbaiki harga diri, dan membangun hubungan yang lebih sehat. 

Konseling keluarga juga dapat membantu memperbaiki dinamika keluarga, dengan melibatkan semua anggota keluarga dalam proses penyembuhan dan peningkatan komunikasi. Terapi ini fokus pada pemulihan dari trauma masa lalu dan perkembangan dalam mengatasi stress dengan cara yang lebih baik.

2)Dukungan Pendidikan

Program bimbingan belajar dan mentor dapat membantu anak mengejar ketertinggalan akademis mereka. Dukungan dari guru dan sekolah juga sangat penting untuk memberikan bimbingan tambahan dan membantu anak mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Selain itu, lingkungan sekolah yang mendukung dapat membantu anak merasa lebih diterima dan dihargai. Ini dapat berupa program bimbingan belajar setelah sekolah, keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan penugasan pembimbing untuk memberikan dukungan dan bimbingan akademis serta emosional.

3)Pendidikan dan Kesadaran Orang Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun