Mohon tunggu...
Siti Roudah Safiyah
Siti Roudah Safiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa -

Senang merenung di keramaian

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengaruh Pengabaian Orang Tua terhadap Mental dan Perilaku Anak

10 Juni 2024   13:36 Diperbarui: 11 Juni 2024   18:17 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis-jenis pengabaian anak (child neglect):

1)Pengabaian Fisik:

Pengabaian fisik merupakan kasus terbanyak, bentuk pengabaian fisik adalah dengan tidak menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal, atau perawatan kesehatan yang memadai. Pengabaian fisik dapat menyebabkan malnutrisi, masalah kesehatan kronis, dan perkembangan fisik yang terhambat pada anak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh UNICEF, anak-anak yang mengalami pengabaian fisik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perkembangan dan masalah kesehatan serius di kemudian hari (UNICEF, 2016).

2)Pengabaian Emosional:

Pengabaian emosional pada anak merupakan suatu kondisi dimana orang tua gagal dalam memenuhi kebutuhan emosional anak selama di tahun-tahun awal. Pengabaian emosional berfokus pada "perilaku" orang tua, sedangkan penganiayaan atau kekerasan lain berfokus pada "kegagalan/kelalaian" orang tua untuk berperilaku. Pengabaian emosional ini tampaknya berasal dari orang tua yang terbatas atau tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan anak mereka; mereka mungkin tidak memperhatikan anak mereka dengan baik, tidak hadir saat mereka dibutuhkan, atau tidak menanggapi dengan tepat perasaan anak mereka. Orang tua sering menolak untuk menangani masalah emosi anak mereka karena pengabaian emosional anak biasanya disertai dengan kekerasan lainnya.

 Pengabaian emosional ini adalah salah satu jenis kekerasan yang paling sering dilakukan orang tua terhadap anak mereka. Orang tua secara sengaja  atau tidak mengabaikan emosi anak mereka, dan orang lain mungkin lalai memperhatikan atau menanggapi kebutuhan emosional anak mereka. 

Orang tua mungkin mencoba yang terbaik untuk anaknya, tetapi mereka mungkin mengabaikan kebutuhan emosional mereka. Anak yang mengalami kekerasan fisik mengalami luka fisik mereka, tetapi bagaimana dengan luka emosional yang disebabkan oleh pengabaian? Pengabaian emosional ini dapat merusak anak dengan luka psikis yang kompleks. Anak-anak ini akan tumbuh menjadi individu yang sulit untuk mengetahui dan mempercayai emosinya sebagai orang dewasa, termasuk emosi orang lain di masa depan.

3)Pengabaian Pendidikan:

Ketika seorang anak tampak seperti dia mendapatkan pendidikan yang cukup, tetapi dia tidak melakukannya dengan baik, ini disebut pengabaian pendidikan. Ketika orang tua mengabaikan kebutuhan pendidikan anak mereka, seperti tidak memberikan akses ke sekolah atau mendukung kegiatan belajar di rumah dapat menyebabkan anak tertinggal secara akademis dan kehilangan minat mereka dalam belajar. Anak-anak yang tidak didorong untuk berprestasi di sekolah mungkin menghadapi tantangan di masa depan dan kesulitan dalam mencapai potensi akademik mereka.

4)Pengabaian Kesehatan:

Hal ini terjadi ketika orang tua gagal menyediakan layanan medis untuk anak meskipun secara finansial memadai. Dalam beberapa kasus orang tua memberi pengobatan tradisional dulu, jika belum sembuh barulah kembali ke layanan dokter (Ariani dkk.2021). Studi yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) menemukan bahwa anak-anak yang tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai berisiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit yang dapat dicegah dan komplikasi kesehatan jangka panjang (WHO, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun