5) Gerakan Kompleks: Melakukan gerakan secara lancar dan efisien.
Gerakan Kompleks mencerminkan keterampilan seseorang yang sudah terbiasa dan memungkinkan melaksanakan tugas yang lebih sulit tanpa banyak kesulitan.
6) Penyesuaian pola gerakan: Menyesuaikan gerakan dengan persyaratan khusus.
Penyusunan pola gerakan terjadi ketika individu harus menyesuaikan atau mengadaptasi gerakan agar sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini melibatkan kemampuan untuk mengubah teknik atau gerakan yang telah dikuasai agar efektif dalam situasi yang berbeda. Misalnya, dalam olahraga Seorang atlet perlu menyesuaikan gerakan mereka dengan situasi dan kondisi tertentu.
7) Kreativitas: Menciptakan pola gerakan baru berdasarkan kreasi pribadi.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan dan juga menciptakan suatu pola gerakan baru yang belum ada sebelumnya berdasarkan pengalaman dan juga kreasi pribadi. Kreativitas memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri dan meningkatkan keterampilan.
Adapun jenis-jenis belajar menurut Suyono & Hariyanto (2014: 129) yaitu: belajar sederhana tanpa asosiasi, belajar asosiasi, pembelajaran melalui pemberian kesan, belajar observasional, bermain, enkulturasi, belajar dengan multimedia, e-learning, belajar dengan menghafal, belajar informal, belajar formal, dan belajar non formal.
Pemahaman mengenai jenis belajar juga sangat penting bagi seorang pendidik hal ini bertujuan untuk mewujudkan hasil belajar yang efektif, dan kemudian bisa menghasilkan adanya perubahan pada peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H