Belajar dan pembelajaran adalah dua konsep yang saling berkaitan dalam dunia pendidikan. Belajar adalah proses peserta didik dalam memperoleh suatu pengetahuan dan keterampilan. Belajar merupakan aktivitas pribadi dan berlangsung sepanjang hidup, baik secara formal ataupun informal. Sedangkan pembelajaran sendiri adalah proses sistematis dan melibatkan interaksi antara peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru). Pembelajaran memiliki tujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung agar proses belajar dapat dilakukan secara efektif.
Dalam kegiatan belajar mengajar, peserta didik adalah subjek (pelaku) sekaligus objek (sasaran) dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Belajar pada hakikat nya adalah "perubahan" yang terjadi pada diri seseorang saat tengah melakukan kegiatan atau aktivitas belajar. Menurut Suyono & Hariyanto (2014: 9) belajar merujuk kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi atau perubahan struktur kognitif seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu hasil interaksi aktifnya dengan lingkungan dan sumber-sumber pembelajaran yang ada di sekitarnya.Â
Sedangkan menurut Sanjaya Wina (2008: 229) belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Jadi Pembelajaran telah tercapai apabila terjadi perubahan dalam diri peserta didik mengenai interaksi keaktifan nya dengan lingkungan baik dari segi fisik dan segi kejiwaan (mental).Â
Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri individu yang melibatkan berbagai aspek kognitif, emosional, dan psikologi yang saling berinteraksi. Berdasarkan pengertian belajar dan pembelajaran yang telah di jelaskan bahwa ciri umum belajar (Wragg, 1994):
Pertama, belajar menunjukkan atau melakukan suatu aktivitas pada diri seseorang atau individu yang disadari atau disengaja.Â
Belajar adalah aktivitas yang disengaja dan telah direncanakan oleh individu, yang melibatkan keaktifan fisik dan mental. Semakin tinggi intensitas keaktifan fisik dan mental seseorang, semakin baik proses belajar tersebut. Sebaliknya jika keaktifan fisik dan mental rendah, artinya proses belajar kurang dilakukan secara intensif.
Kedua, belajar merupakan interaksi anatara individu dengan lingkungannya.Â
Belajar melibatkan interaksi antara individu dan lingkungannya, yang bisa berupa manusia atau objek lain. Interaksi ini memungkinkan individu memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru, atau memperbarui pengetahuan yang telah ada, yang dapat menarik perhatian dan mendorong proses pembelajaran. Interaksi ini mendorong individu untuk meningkatkan atau mendalami keaktifan fisik dan mentalnya.
Ketiga, hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (kognitif, afektif, psikomotor dan lain sebainya).Â
Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku, meskipun tidak semua perubahan tingkah laku adalah hasil dari belajar. Aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku (baik dari segi kognitif afektif, psikomotor, dan lain sebagainya). Namun, perubahan tingkah laku pada aspek afektif (emosional) perubahan ini tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Beberapa para ahli menggolongkan beberapa jenis perilaku belajar yang terdiri dari tiga ranah:Â